- Home
- /
- EkBis
- /
- Agribisnis
Jadi Komoditas Ekspor Unggulan, Sawit Sumbang USD27,77 Miliar Bagi Perekonomian Negara 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD54,53 miliar atau tumbuh sebesar 53,96 persen sepanjang 2022.
Surplus perdagangan ini ditopang oleh naiknya harga komoditas ekspor unggulan seperti batu bara hingga minyak sawit yang memberikan windfall atau tambahan pendapatan ke perekonomian domestik.
Baca Juga: Senin Pertama Februari 2023, Harga Sawit Tercatat Naik
"Seperti kita ketahui bersama, ada tiga komoditas ekspor unggulan yang mengalami peningkatan nilai, batu bara, besi baja, dan minyak kelapa sawit," katanya dalam konferensi pers Senin (6/2/2023).
Jika dirinci, ekspor batu bara sepanjang tahun 2022 tercatat sebesar USD46,74 miliar atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar USD26,53 miliar. Kemudian, ekspor minyak sawit tercatat sebesar USD27,77 miliar, yang juga meningkat dari tahun sebelumnya dengan USD26,76 miliar.
Sementara itu, ekspor besi dan baja pada periode yang sama tercatat sebesar USD27,82 miliar, di mana tahun sebelumnya yakni USD20,93 miliar.
Jika dilihat setiap tahunnya, surplus perdagangan pada 2022 tercatat sebesar USD54,53 miliar, pada 2021 surplus USD35,42 miliar, dan 2020 surplus USD 21,62 miliar.
Baca Juga: Amankan Pasokan, Pemerintah Naikkan Batas DMO Minyak Kelapa Sawit
BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,31 persen sepanjang tahun 2022, yang juga merupakan terbesar sejak tahun 2013 lalu.
"Pada 2022 bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,31 persen terbesar dari industri pengolahan yaitu sebesar 1,01 persen, diikuti transportasi dan pergudangan 0,73 persen, kemudian perdagangan 0,72 persen dan inforkom 0,48 persen, dan subsektor lainnya 2,37 persen," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement