Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Evaluasi Angkutan Nataru 2023 Jadi Tolok Ukur Pemerintah Siapkan Angkutan Lebaran 2023

Evaluasi Angkutan Nataru 2023 Jadi Tolok Ukur Pemerintah Siapkan Angkutan Lebaran 2023 Kredit Foto: Kemenhub
Warta Ekonomi, Jakarta -

Evaluasi penyelenggaraan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 menjadi modal penting bagi pemerintah dalam upaya melancarkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2023 mendatang. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut, penyelenggaraan Angkutan Nataru yang telah dilaksanakan kemarin berjalan relatif lancar dan terkendali, tetapi masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.

"Evaluasi itu penting bagi kami untuk mempersiapkan Angkutan Lebaran nanti, yang semoga juga dapat berjalan dengan lancar dan terkendali," ujar Menhub saat menghadiri rapat kerja evaluasi monitoring Angkutan Nataru 2022/2023 bersama Komisi V DPR RI, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga: Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik, Kemenhub Gelar Pameran Bengkel Konversi di Banten

Menhub menjelaskan, pada Angkutan Nataru kemarin, terjadi lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan yang cukup signifikan karena telah dicabutnya kebijakan PPKM. Tercatat, kenaikannya mencapai 73,33% atau sebesar 5,3 juta penumpang angkutan umum jika dibandingkan Angkutan Nataru 2021/2022. Adapun kenaikan penumpang tertinggi terjadi di moda kereta api sebesar 168,32%, diikuti moda jalan (80,39%), moda udara (63,7%), moda penyeberangan (49,92%), dan moda laut (29,05%).

Sementara, jumlah penumpang terbesar ada di moda udara dengan proporsi 31%, diikuti moda jalan (23%), moda penyeberangan dan kereta api masing-masing 19%, dan moda laut (8%).

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, selama penyelenggaraan Angkutan Nataru kemarin terdapat sejumlah kejadian menonjol yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, seperti misalnya pelayanan angkutan penyeberangan di Merak–Bakauheni diberhentikan sementara yang sempat menyebabkan antrean kendaraan. Kemudian, insiden jatuhnya kendaraan dari kapal di Pelabuhan Merak.

Selanjutnya, kejadian banjir di Stasiun Tawang dan Stasiun Poncol Semarang, longsoran tebing lereng jalan rel antara Cirahayu–Ciawi, evakuasi 500 wisatawan yang terjebak di Karimunjawa akibat cuaca buruk, hujan deras yang mengakibatkan keterlambatan penerbangan di sejumlah bandara, dan lain sebagainya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: