Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gastronomi Bakal Jadi Solusi Hadapi Krisis Pangan Global

Gastronomi Bakal Jadi Solusi Hadapi Krisis Pangan Global Kredit Foto: Rahmat Saepulloh

Menurutnya, dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa tentu dibutuhkan varian makanan yang bersumber dari laut dan darat sehingga ketika permintaan itu besar, industri di wilayah hulu permintaannya akan meningkat.

"Kemudian masyarakat punya kreativitas yang tinggi untuk menciptakan makanan. Bayangkan dari bahan aci saja bisa menciptakan berbagai varian seperti cimol, cireng, dan jajanan pasar lainnya," ungkapnya.

Baca Juga: Cegah Inflasi, Presiden Jokowi Sidak Bahan Pangan di Pasar Wonokromo Surabaya

Erick menyebutkan ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam Gastronomi, yaitu merevitalisasi, menyubtitusi, dan memodifikasi makanan. Dalam revitalisasi, makanan berbasis pada bahan lokal. Misalnya, tempe yang berasal dari bahan baku lokal, tapi kenapa kedelainya jadi impor.

"Artinya, harus ada keinginan pemerintah untuk mengambil kebijakan berpihak kepada pangan lokal," imbuhnya.

Selanjutnya, Gastro sosialism yang lebih kepada identitas. Jadi, makanan itu harus punya identitas bahkan harus memiliki ideologi. "Selama ini kita tidak punya ideologi tentang makanan. Padahal, pangan kita menumbuhkan ideologi," tegasnya.

Gastronomi meliputi semua aspek. Ia menuturkan, terciptanya makanan karena ada ekosistem. "Tidak mungkin kita memakan Pizza HUT kalau tidak didatangkan dari luar karena makanan asli kita bukan berasal dari terigu," imbuhnya.

Dia menambahkan, bisa dibayangkan 14 miliar bungkus mie instan telah dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. "Kalau dipukul rata dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa, berarti mereka mengonsumi mie instan 5 bungkuk per bulan dan itu baru satu brand, belum yang lainnya seperti roti dan lainnya. Jadi, saya pikir harus dimulai dari kita," pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: