Transformasi Digital: Siasat UMKM Bertahan Lawan Pagebluk Bahkan Rambah Mancanegara
Untuk mengembangkan bisnis yang ia mulai dari pinggir jalan itu agar semakin bertumbuh, Erna pun mulai memutar otak. Ia melakukan inovasi dengan membuat ayam dan bebek frozen food dan berbagai varian sambal dalam kemasan yang dipasarkan lewat online hingga menghasilkan omzet ratusan juta.
“Total dulu sebelum pandemi omzet Rp100 jutaan per bulan. Pas pandemi pernah tak ada omzet. Lalu di 2021 omzet naik sampai Rp200 jutaan per bulan,” bebernya.
Ia mengungkapkan kini produk sambal APB sudah beredar di berbagai pasar ritel modern seperti Hypermart, Sarinah, Mal Living Alam Sutera, M-Block, dan lain-lain. Bahkan sambal APB mampu menembus mancanegara.
“Sambal APB sudah lolos kurasi ekspor ke Jepang, Malaysia, Kanada, Taiwan, Dubai, dan negara lainnya,” ungkapnya dengan bangga.
Berkat LinkUMKM
Erna bilang kesuksesan bisnisnya tidak terlepas dari berbagai program yang ia ikuti, salah satunya LinkUMKM besutan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Dari sini, ia belajar banyak untuk mengembangkan bisnis APB.
“Saya belajar digital marketing pastinya, manajerial, dan finansial. Alhamdulilah ada efek untuk usaha saya, bisa branding, naik kelas juga, dan diikutkan ke berbagai event atau pameran,” ujar Erna seraya menambahkan bahwa dari BRI, dia bisa memasarkan produknya lebih luas lagi, tidak hanya lokal tapi juga mancanegara.
Platform LinkUMKM yang diluncurkan BRI pada tahun 2021 ini bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan para pelaku UMKM di seluruh Indonesia melalui aplikasi dan situs.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, LinkUMKM siap menjawab kebutuhan pelaku UMKM. Misalnya, terkait akses informasi tentang pasar, atau peningkatan kemampuan administrasi dan manajemen usaha.
"Melalui LinkUMKM, setiap pelaku usaha berkesempatan untuk bisa mendapat pelatihan yang berkualitas," ujar Sunarso, beberapa waktu lalu.
Pengusaha-pengusaha yang bergabung dengan LinkUMKM dapat membentuk komunitas sesuai dengan jenis usahanya dan dapat menampilkan produknya pada etalase digital yang telah disediakan di dalam LinkUMKM. Di fitur ini, pengguna bisa bersosialisasi dan bertukar ide dalam pengembangan usahanya dengan sesama pengusaha pada kategori produk yang sama.
Selain itu, etalase digital yang disediakan juga dapat menjadi sarana promosi untuk memperluas jaringan pemasaran produk usaha.
Pengguna juga dapat belajar melalui modul-modul yang disediakan pada fitur pelatihan di menu UMKM Smart. Modul-modul ini dapat diakses tanpa biaya dan kapan saja oleh pengguna LinkUMKM dalam bentuk bacaan, video, dan diskusi konsultasi Klinik UMKM bersama pakar-pakar yang mumpuni. Pengguna LinkUMKM dapat memanfaatkan fitur ini untuk terus belajar dan mengembangkan, baik kapasitas usaha maupun kapasitas sumber daya manusia.
"Harapannya, dengan platform LinkUMKM ini pelaku UMKM dapat semakin berdaya, naik kelas, dan meningkatkan daya saingnya hingga kancah internasional (UMKM Indonesia Go Global)," ungkap BRI dikutip dari laman resminya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Advertisement