Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu Amerika ke Rusia: Setiap Negara Menderita Akibat Perang di Ukraina

Menlu Amerika ke Rusia: Setiap Negara Menderita Akibat Perang di Ukraina Kredit Foto: Reuters/Petr David Josek
Warta Ekonomi, New Delhi -

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada hari Kamis meminta mitranya dari Rusia, Sergey Lavrov, untuk mengakhiri perang di Ukraina, dan menegaskan bahwa "setiap negara menderita akibat dampak dari konflik tersebut".

Blinken berbicara dalam sebuah konferensi pers di New Delhi setelah berpartisipasi dalam pertemuan para menteri luar negeri G20.

Baca Juga: Amerika Cari-cari Dukungan Sekutu buat Sanksi China atas Perang Ukraina

Ia mengatakan bahwa Rusia dapat mengakhiri perang kapan saja jika mereka menginginkannya.

Blinken mengadakan pertemuan singkat dengan Lavrov, yang merupakan pertemuan pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina. Blinken mengatakan bahwa ia mendesak Lavrov untuk kembali ke negosiasi perjanjian New START dan kembali ke jalur perdamaian. Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu menangguhkan perjanjian senjata nuklir dengan AS.

"Setiap negara menderita akibat dampak Perang Rusia di Ukraina. Kita harus memberikan makanan kepada mereka yang kelaparan dan membantu negara-negara untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka," kata Blinken.

"Saya mengatakan kepada menteri luar negeri bahwa, apa pun yang terjadi di dunia atau dalam hubungan kita, Amerika Serikat akan selalu siap untuk terlibat dan bertindak dalam pengendalian senjata strategis, seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet bahkan pada puncak Perang Dingin," katanya.

Blinken juga memperingatkan Tiongkok bahwa memberikan bantuan militer yang mematikan kepada Rusia atau membantu mereka menghindari sanksi akan menjadi "masalah serius bagi hubungan AS-Tiongkok.

Diplomat tertinggi AS itu juga memperingatkan bahwa akan ada konsekuensi bagi China jika membantu Rusia. Blinken menyebutkan bahwa otoritas sanksi adalah salah satu pilihan.

Ketika ditanya mengenai kemunduran demokrasi dan isu-isu hak asasi manusia di India, Blinken mengatakan bahwa India dan AS adalah dua negara demokrasi terbesar di dunia.

Kita harus berpegang teguh pada nilai-nilai inti termasuk penghormatan terhadap hak asasi manusia seperti kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan kebebasan berkumpul, ujarnya dan menambahkan bahwa, "Kami secara teratur terlibat dengan rekan-rekan kami di India dalam masalah ini, seperti yang saya lakukan dengan Jaishankar hari ini."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: