Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jaga Kondusivitas Jelang Turunnya Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin: Jangan Gunakan Politik Identitas!

Jaga Kondusivitas Jelang Turunnya Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin: Jangan Gunakan Politik Identitas! Kredit Foto: BPMI Setwapres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menegaskan menjelang tahun pemilu 2024 kampanye dan sosialisasi yang dilakukan partai politik (parpol) dilarang menggunakan politik identitas. Tentunya hal ini harus dilakukan oleh pihak terkait sebelum pelaksanaan pemilu pada Februari 2024 mendatang.

Karena itu Wapres mengharapkan, pemilu 2024 dapat terbebas dari penggunaan politik identitas yang dapat menyebabkan polarisasi sosial.

Baca Juga: Hindari Polarisasi dalam Perebutan Kursi Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin: Hadirkanlah Gagasan Cemerlang!

“Polarisasi Pemilu lalu, yang kemudian membawa isu-isu identitas, itu jangan sampai diulangi,” pinta Wapres saat memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Dialog Kebangsaan bersama Partai Politik dalam rangka Persiapan Pemilu Tahun 2024 di The St. Regis Hotel, Jakarta, Senin (13/03/2023).

“Seperti acara dialog kebangsaan, kemudian juga tentu sosialisasi terus dilakukan supaya tidak terulang,” ujarnya.

Selain itu, tutur Wapres, partai politik dan para kontestan Pemilu lainnya juga diharapkan dapat membuat pakta integritas atau kesepakatan-kesepakatan mengenai larangan penggunaan politik identitas.

“Dan diingatkan terus supaya partai-partai politik bisa mengendalikan diri untuk tidak menggunakan cara-cara politik identitas, sehingga membawa polarisasi yang bisa membelah bangsa,” pintanya.

Wapres menyatakan, bahwa indikasi politik identitas sudah mulai terlihat menjelang pemilu 2024.

Baca Juga: Membela Wong Cilik Macam Jokowi, IMB Plumpang Justru Wujud Keberpihakannya Anies Baswedan: Sebagai Pemimpin...

“Saya kira sudah ada, sudah pernah dilihat, misalnya memakai masjid sebagai tempat kampanye. Itu salah satu indikasi. Kalau itu tidak segera dicegah, tempat-tempat ibadah, tempat-tempat pendidikan, dijadikan tempat kampanye,” paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: