Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Hanya Beberapa Jam Jelang KTT Korea Selatan-Jepang

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Hanya Beberapa Jam Jelang KTT Korea Selatan-Jepang Kredit Foto: Reuters/Kim Hong-Ji
Warta Ekonomi, Tokyo -

Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dicurigai ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang pada hari Kamis (16/3/2023).

Penembakan dilakukan beberapa jam sebelum presiden Korea Selatan akan terbang ke Tokyo untuk menghadiri KTT yang diharapkan dapat membahas cara-cara untuk melawan Korea Utara yang memiliki persenjataan nuklir.

Baca Juga: Ngeri, Kapal Selam Korea Utara Sukses Luncurkan 2 Rudal Jelajah

Korea Utara telah melakukan beberapa kali peluncuran rudal minggu ini di tengah-tengah latihan militer gabungan Korea Selatan-AS yang sedang berlangsung yang dikecam oleh Pyongyang sebagai tindakan permusuhan.

Rudal yang ditembakkan pada pukul 7:10 pagi waktu setempat dari Pyongyang, terbang sekitar 1.000 kilometer pada lintasan yang tinggi, kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan proyektil jenis ICBM itu tampaknya terbang lebih tinggi dari 6.000 km selama sekitar 70 menit.

Proyektil itu kemungkinan besar mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, 200 km sebelah barat Pulau Oshima-Oshima di Hokkaido, Jepang utara, demikian ungkap kementerian itu.

Jepang belum mengkonfirmasi informasi mengenai kerusakan akibat rudal tersebut, kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno, dan menambahkan bahwa Jepang telah menyampaikan protes melalui kedutaan besar Korea Utara di Beijing.

"Peluncuran rudal Korea Utara adalah tindakan biadab yang meningkatkan provokasi kepada seluruh masyarakat internasional," kata Matsuno.

"Kami akan mengkonfirmasi kerja sama yang erat dengan Korea Selatan dan AS menuju denuklirisasi lengkap Korea Utara pada KTT Jepang-Korea Selatan hari ini," imbuhnya.

Korea Selatan mengadakan pertemuan dewan keamanan nasional dan "mengutuk keras" peluncuran rudal itu sebagai tindakan provokasi serius yang mengancam perdamaian internasional.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memerintahkan militer negaranya untuk melaksanakan latihan dengan Amerika Serikat sesuai rencana, dan mengatakan bahwa Korea Utara akan membayar "provokasi sembrono" yang dilakukannya, menurut kantornya.

Pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan gabungan selama 11 hari, yang dijuluki "Perisai Kebebasan 23", pada Senin, yang diselenggarakan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 2017 untuk menghadapi ancaman Korea Utara yang terus meningkat. Korea Utara telah lama menuduh latihan sekutu sebagai latihan untuk melakukan invasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: