Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Hanya Beberapa Jam Jelang KTT Korea Selatan-Jepang

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Hanya Beberapa Jam Jelang KTT Korea Selatan-Jepang Kredit Foto: Reuters/Kim Hong-Ji

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Jepang juga akan mengadakan pertemuan dewan keamanan nasional terkait peluncuran tersebut.

"Perdamaian dan stabilitas regional adalah masalah yang paling penting bagi negara-negara terkait," kata Kishida kepada para wartawan. "Kita perlu membangun kerja sama yang lebih erat dengan semua sekutu dan negara sahabat."

Baca Juga: Dibisiki Intelijen, Pejabat Korea Selatan Bongkar Rencana Korea Utara: Mereka akan Uji Coba ICBM Lagi

Yoon akan menuju ke Jepang untuk menghadiri pertemuan puncak pertama dengan Kishida dalam lebih dari satu dekade terakhir, yang merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi perselisihan historis, politik, dan ekonomi demi kerjasama yang lebih baik untuk menghadapi Korea Utara dan tantangan lainnya.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, kedua sekutu AS ini telah sepakat untuk berbagi pelacakan peluncuran rudal Korea Utara secara real-time, dan berjanji untuk lebih memperdalam kerja sama militer.

Korea Utara yang bersenjata nuklir menembakkan rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu, termasuk ICBM yang dapat mencapai Amerika Serikat, sambil melanjutkan persiapan untuk uji coba nuklir pertamanya sejak tahun 2017.

Program rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara dilarang di bawah resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi Pyongyang mengatakan pengembangan senjata diperlukan untuk melawan "kebijakan bermusuhan" oleh Washington dan sekutunya.

Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan pada hari Minggu bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin pertemuan partai yang berkuasa untuk membahas dan memutuskan langkah-langkah pencegahan perang yang "penting dan praktis", dengan mengatakan "provokasi AS dan Korea Selatan telah mencapai garis merah."

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: