Kisah Eks Pekerja Migran Asal Banjar yang Dibantu Kemensos, Dulang Sukses di Negeri Sendiri

Dibandingkan dengan pendapatannya saat kerja di Arab Saudi, ia menuturkan penghasilannya kini lebih stabil. “Dulu, awal saya kerja di luar (Arab Saudi) itu kalo dikonversikan dapetnya Rp3,6 juta/bulan, bisa lebih, bisa kurang, tergantung kursnya saat itu,” tuturnya.
Kalau di sini, lanjutnya, pendapatannya bisa mencapai Rp5 juta setiap bulannya. Terlebih, satu tahun telah berlalu sejak kepulangannya pada Maret 2022 lalu.
“Itu penghasilan dari dua pintu, warung sehari-hari dan orderan. Kalo dirata-rata segitu. Kalau misalkan ada orderan dalam jumlah besar, kadang bisa lebih dari itu,” ungkapnya.
Dengan bekerja di negeri sendiri, Nia juga mengungkapkan hatinya jauh lebih tenang lantaran sambil mengais rezeki, dia tidak perlu khawatir anak jauh dari pandangan matanya.
Baca Juga: Cepat Ikuti Arahan Jokowi, Ratusan Bal Pakaian Bekas Hasil Impor Langsung Dimusnahkan Zulkifli Hasan
“Pesennya Bu Menteri dulu juga begitu. Sebelum sukses, jangan pulang dulu. Ibu yang sabar. Tunjukkan bahwa Bu Nia itu bisa menghidupi anak-anak, walaupun sendiri. Nanti, setelah sukses, silakan aja, mau ke pulang ke kampung halaman, mau ke mana, yang penting Bu Nia sukses dulu,” katanya mengingat kembali pesan Mensos kepadanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement