Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Jauhnya Pertarungan Guna Dapatkan Kursi Jokowi, Manuver Anies Baswedan Disoroti: Tolong, Sabar Dulu

Masih Jauhnya Pertarungan Guna Dapatkan Kursi Jokowi, Manuver Anies Baswedan Disoroti: Tolong, Sabar Dulu Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty buka suara terkait dengan dinimika perpolitik di Indonesia.

Dirinya mengatakan bahwa tak boleh ada elite politik maupun partai politik yang memanfaat bulan puasa sebagai ajang kampanye untuk Pilpres 2024.

Baca Juga: IMB Menjadi Kunci Tragedi Kebakaran Plumpang, Jokowi hingga Anies Baswedan Disorot Tajam: Era Siapa...

Dirinya mengatakan bahwa harus ada batas pemisah dari perbuatan baik serta usaha mendulang suara untuk sosok yang menjadi jagoan.

Apalagi jika upaya tersebut dilakukan di tempat ibadah, sekolah, dan kantor pemerintahan yang wajib steril dari kegiatan politik.

"Dilarang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, misalnya menjanjikan uang atau materi lainnya. Baik itu di masa kampanye, masa penghitung, maupun di masa tenang," ujar Lolly.

Ia juga mengingatkan kepada bakal calon legislatif (caleg) dan bakal calon presiden (caleg) tak menggunakan bulan Ramadhan untuk kegiatan politik. Saat ini baru partai politik yang boleh melakukan sosialisasi ke masyarakat, mengingat mereka sudah ditetapkan menjadi peserta Pemilu 2024.

"Tapi para kandidat yang digadang-gadang akan bertarung (di pilpres dan pileg), belum saatnya. Kenapa? karena belum waktunya, maka tolong sabar dulu," ujar Lolly.

Baca Juga: Mengalahkan Ahok Lewat Kartu Agama, Pengakuan Anies Baswedan Seperti Kode Dirinya Tidak Miliki Penyesalan

Bawaslu sendiri juga menggunakan fitur SMSblast untuk mengingatkan semua pihak terhadap potensi pelanggaran Pemilu 2024. Mengingat, masa kampanye baru dibuka pada November 2023 hingga Februari 2024.

SMSblast adalah salah satu bentuk pengiriman pesan singkat yang nama pengirimnya adalah suatu perusahaan. Nantinya, pesan yang akan terlihat oleh penerima bukan berbentuk nomor pada umumnya, tetapi sudah berbentuk nama perusahaan pengirim pesan.

"Sampai 7 Februari kemarin, kami sudah mengeluarkan sembilan ribu lebih surat imbauan ke berbagai pihak. Termasuk partai politik untuk mereka kooperatif dan menjaga kondusifitas," ujar ketua Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu itu.

Baca Juga: Kode-kode Misi Pengkhianatan Konstitusi oleh Menterinya Jokowi, Ucapan Anies Baswedan Disoroti: Kemungkinan...

Bawaslu diketahui pada Jumat mengirim SMSblast yang melarang bakal calon presiden (capres), Anies Baswedan menggelar kegiatannya di salah satu masjid di Surabaya, Jawa Timur. Lolly mengatakan, Bawaslu memang menggunakan fitur SMSblast untuk mencegah potensi pelanggaran Pemilu 2024.

SMSblast tak hanya digunakan kepada Anies yang diimbau tak menggunakan tempat ibadah sebagai sarana kegiatan politik. Hingga saat ini, Bawaslu setidaknya sudah mengirim sekira sembilan ribu pesan singkat berisi imbauan.

Bawaslu melihat bahwa saat ini sudah terdapat banyak pihak yang aktif melakukan sosialisasi jelang Pemilu 2024. Hal tersebut perlu dipantau, karena masa kampanye baru dibuka pada November 2023 hingga Februari 2024.

"Apakah itu (sosialisasi) melakukan pelanggaran atau tidak? Dalam konteks ini, karena memang pesertanya belum ada yang definitif, maka Bawaslu tidak bisa terlalu jauh. Tetapi, yang bisa dilakukan Bawaslu adalah mengingatkan," ujar Lolly.

Di samping itu, ia menegaskan bahwa upaya Bawaslu tersebut juga dapat terjadi kepada orang lain yang menjadikan tempat ibadah untuk kegiatan politik. Tak hanya kepada Anies yang telah resmi diusung sebagai bakal capres oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Baca Juga: SMS Blast Macam Upaya Penjegalan Anies Baswedan, Bawaslu Turunkan Pengakuan: Ini Upaya Pencegahan...

"SMS itu tidak hanya ditujukan kepada Anies tetapi sesungguhnya kepada seluruh teman-teman yang dalam konteks ini kemudian mulai aktif menyuarakan soal apa, mempublikasikan diri," ujar Lolly.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: