Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: John Brown, Miliarder Penjual Perangkat Medis yang Makin Sukses Usai Akuisisi Anak Bisnis Pfizer

Kisah Orang Terkaya: John Brown, Miliarder Penjual Perangkat Medis yang Makin Sukses Usai Akuisisi Anak Bisnis Pfizer Kredit Foto: Stryker/John Brown
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya dunia, John Brown menjadi miliarder berkat perusahaan Stryker Corp., yang merupakan perusahaan perangkat medis dan perangkat lunak selama 32 tahun sebelum pensiun sebagai ketua pada tahun 2009.

Pendapatan Stryker naik dari USD17 juta (Rp255 miliar) menjadi USD6,7 miliar (Rp100 triliun) di bawah kepemimpinan Brown. Dia memimpin IPO Stryker pada tahun 1979.

Saat ini, Brown adalah ketua emeritus dewan Stryker dan memiliki sedikit lebih dari 5% perusahaan. Stryker Corp. didirikan oleh ahli bedah ortopedi Dr. Homer Stryker dari Kalamazoo, Michigan pada tahun 1941, yang membuat perangkat untuk membantu prosedur.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Tsai Eng-meng, Miliarder China yang Sangat Mendukung Penyatuan China-Taiwan

Brown duduk di dewan St. Jude Medical hingga diakuisisi oleh Abbott Labs pada Januari 2017.

Sebelum pensiun, Brown menjabat sebagai presiden Stryker dari tahun 1977 hingga 2003. Dia adalah CEO dari tahun 1977 hingga 2004 dan direktur dari tahun 1977 hingga 2009 dan ketua dewan dari tahun 1981 hingga 2009.

Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya USD6 miliar (Rp90 triliun).

John Brown dibesarkan di sebuah peternakan hardscrabble di pedesaan Tennessee. Rumahnya dahulu kekurangan listrik, air mengalir, dan fasilitas dalam ruangan. Namun pengalaman itu memberi pelajaran kepada mantan CEO Stryker tentang cara menjadi salah satu pemimpin bisnis terbesar dalam sejarah.

Ia pun mengejar karir sebagai insinyur. Brown juga mengambil keterampilan dari peternakan. Dia tahu bagaimana menumbuhkan sesuatu. Dan mindset berkembang itu mengarahkannya menjadi CEO Stryker, mengubahnya menjadi perusahaan teknologi medis terkemuka.

Ketika Brown bergabung dengan Stryker sebagai CEO dan presiden pada tahun 1977, itu adalah bisnis keluarga dengan 300 karyawan dan penjualan USD17 juta. Ketika dia meninggalkan peran CEO pada tahun 2004, penjualan perusahaan mencapai USD4,3 miliar. 

Saat itu, Stryker adalah perusahaan global dan memiliki sekitar 16.000 karyawan. Saham Stryker melonjak lebih dari 8.800% pada waktu itu, melampaui S&P 500 lebih dari 13 kali lipat.

Ketika pertama kali ditawari pekerjaan CEO Stryker, Brown tidak langsung menerimanya. Sebelum setuju untuk menduduki jabatan CEO Stryker, Brown bersikeras untuk mendapatkan dukungan dengan suara bulat dari dewan direksi.

Ketika dia mengambil alih sebagai CEO Stryker, lini produk perusahaan terutama adalah tempat tidur rumah sakit, tandu, dan peralatan bedah. Sekarang perusahaan merupakan pemimpin pasar dalam peralatan rekonstruksi ortopedi, tulang belakang, trauma dan implan mikro.

Brown menghasilkan sekitar 4% dari penjualan kembali ke penelitian produk baru. Ada juga sejumlah merger dan akuisisi untuk mendorong pertumbuhan.

Yang paling sukses, kata Brown, adalah ketika Stryker hampir dua kali lipat ukurannya dengan mengakuisisi Howmedica dari Pfizer pada tahun 1998.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: