Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Diuntungkan Gelaran ASEAN Summit dan Lebaran
"Keempat akselerasi agenda keberlanjutan atau sustainability dengan pengembangan Trans-ASEAN renewable energy yang bersumber dari tenaga surya ataupun hydro, demikian pula mendorong terbentuknya ekosistem kendaraan listrik dan juga kerangka ekonomi biru di kawasan," tambahnya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, pertumbuhan PDB Indonesia saat ini mencapai 5,3% dengan angka inflasi di sekitar 5%. Angka tersebut dapat dicapai karena Indonesia mengalami pemulihan daya beli konsumsi yang kuat, pertumbuhan investasi yang tinggi, dan kinerja ekspor yang memuaskan.
"Kondisi fiskal Indonesia pun tergolong sehat dengan peningkatan pendapatan dan efisiensi belanja negara. Alhasil, kondisi makro ekonomi stabil, laju inflasi terkendali, dan nilai tukar rupiah menguat," kata Luhut.
Pada kesempatan yang berbeda, Head of Research DBS Group Maynard Arif memperkirakan perilaku konsumsi Indonesia akan mengalami pertumbuhan pada kuartal kedua 2023 yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Baca Juga: Wapres: Indonesia Mampu Jadi Pemain Utama Layanan Halal, Ekonomi, dan Keuangan Syariah
“Berdasarkan atas survei yang kami lakukan, secara umum masyarakat mendapati inflasi menjadi tantangan di mana mereka merasakan kenaikan harga lebih dari 10 persen sehingga banyak masyarakat yang memilih untuk ‘save more, spend less’. Kendati demikian, kami optimis konsumsi masyarakat akan meningkat menjelang lebaran karena berbagai faktor seperti pemberian tunjangan hari raya (THR) dan pelonggaran pembatasan oleh pemerintah, termasuk kebijakan mudik," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement