Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Core Competencies?

Apa Itu Core Competencies? Startup | Kredit Foto: Unsplash/Barney Yau
Warta Ekonomi, Jakarta -

Core competencies adalah sumber daya dan kemampuan yang terdiri dari keunggulan strategis bisnis. Sebuah teori manajemen modern berpendapat bahwa bisnis harus mendefinisikan, mengolah, dan mengeksploitasi kompetensi intinya agar berhasil melawan persaingan.

Bisnis yang sukses dapat mengidentifikasi apa yang dapat dilakukannya lebih baik daripada orang lain, serta alasan di baliknya. Core competencies mengarah pada keunggulan kompetitif.

Core competencies memungkinkan perusahaan untuk lebih memahami bagaimana mengalokasikan sumber dayanya. Misalnya, mungkin masuk akal bagi perusahaan untuk mengalihdayakan tugas tertentu jika tidak peduli untuk mengembangkan tugas tersebut menjadi kekuatan perusahaan. Ini juga mencakup arahan yang lebih kuat tentang staf yang akan dipekerjakan dan pelatihan apa yang harus dilakukan.

Baca Juga: Apa Itu Dividend Yield?

Core competencies juga mengurangi risiko pasar perusahaan. Dengan menjadi luar biasa atau mahir dalam bidang tertentu, perusahaan dapat mengandalkan bidang ini untuk menjaga konsistensi dan keandalan dalam operasi. Misalnya, perusahaan dengan budaya internal yang kuat akan mengalami perputaran karyawan yang lebih sedikit, biaya pelatihan, kekurangan produk karena kurangnya pengetahuan, atau pekerja yang tidak bahagia.

Saat perusahaan menentukan apa yang terbaik bagi mereka, pelanggan mungkin sering mengenali dan mengasosiasikan perusahaan dengan kompetensi inti tersebut.

Oleh karena itu, kompetensi inti membantu perusahaan mengembangkan citra merek atau keberadaan pasar yang lebih kuat. Misalnya, banyak konsumen mengasosiasikan produk Apple sebagai yang paling canggih dan inovatif.

Core competencies juga dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih kuat antara perusahaan dan karyawan atau pelanggannya. Baik karyawan maupun pelanggan dapat bergaul dengan perusahaan dengan lebih mengetahui kekuatan atau identitasnya; dalam contoh di atas, karyawan mungkin merasa bangga dalam menciptakan produk yang paling inovatif sementara pelanggan memperoleh kepuasan karena mengetahui bahwa mereka memiliki solusi yang paling kreatif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: