Sasar UMKM Naik Kelas, Akseleran Siap Akuisisi Perusahaan Multifinance Tahun ini
"Karena size-nya besar jadi ini (penyaluran pinjaman) bisa Rp10 miliar, Rp20 miliar dan pertumbuhannya lebih enak, karena biasanya kita mainnya Rp2 miliar, sekarang mainnya bisa Rp10 miliar, Rp20 miliar. Jadi produknya tetap sama hanya kita main di pasar yang lebih besar," tukasnya.
Selain mengakuisisi multifinance, pria berusia 33 tahun itu menyebutkan, untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, pihaknya juga fokus dalam memperkuat dan membangun sumber daya manusia.
"Kedua kemudian kita bermain di sumber daya manusia khususnya di tim sales baik untuk mengakuisisi borrower kita tingkatkan, kita perkuat dan perbanyak. Ketiga soal partnership, untuk penyaluran segitu banyak memang butuh kerja sama dengan pihak-pihak ketiga seperti supply chain financing," tegas Christopher. Baca Juga: Industri Fintech Indonesia Punya Potensi Besar, Pemain Tumbuh 600% dalam Satu Dekade Terakhir
Sementara terkait industri Fintech P2P Lending sendiri, Christopher mengakui, industri P2P Lending tumbuh sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Menurut dia, industri peer to peer lending (P2P Lending) masih menarik untuk dikembangkan karena adanya funding gap Rp2.000 triliun tersebut. Sedangkan saat ini industri fintech secara umum baru mampu memenuhi kebutuhan pembiayaan sekitar Rp250 triliun per tahun atau sekitar 10 persen-15 persen.
"Sehingga ruang untuk tumbuhnya itu masih cukup besar namun tentunya tetap dengan aturan-aturan yang perlu tetap diikuti seperti mitigasi risikonya harus jelas. Itu memang perlu karena kita juga belajar dengan banyaknya P2P Lending yang berguguran, itu karena masalah kredit macet," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement