Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mencekam, Israel Minta Para Pemukim Yahudi Bawa Senjata

Mencekam, Israel Minta Para Pemukim Yahudi Bawa Senjata Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad

Pemerintah China mendorong negara-negara besar berpengaruh memfasilitasi dimulainya kembali pembicaraan damai Israel dengan Palestina. Sikap tersebut disampaikan merespons memanasnya situasi yang dipicu aksi kekerasan pasukan Israel terhadap jamaah Muslim di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Dalam pertemuan dengan utusan diplomatik negara-negara Arab pada Jumat (7/4/2023), Utusan Khusus China untuk Timur Tengah, Zhai Jun mengungkapkan, cara mendasar mengakhiri konflik Israel-Palestina adalah dengan menerapkan solusi dua negara. Artinya Palestina perlu merdeka dan membentuk negara berdaulatnya sendiri.

Baca Juga: Serangan Brutal Israel Tak Surutkan Semangat Warga Palestina Beribadah, Ratusan Ribu Jemaah Salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa

“Negara-negara besar yang berpengaruh perlu meningkatkan tanggung jawab mereka, mengambil posisi yang adil, dan memainkan peran mereka dalam memfasilitasi dimulainya kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel berdasarkan solusi dua negara,” kata Zhai dalam keterangan yang dirilis Misi Tetap China untuk PBB, dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.

Dia menekankan, China akan berusaha agar pembicaraan damai dapat terealisasi. “Kami tetap menjalin komunikasi yang erat dengan pihak-pihak terkait di komunitas internasional untuk memfasilitasi pembicaraan damai,” ujar Zhai.

Situasi di wilayah Palestina kembali memanas sejak pasukan Israel melakukan penggerudukan dan pengusiran terhadap jamaah Muslim yang tengah beriktikaf di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/4/2023) lalu. Pasukan Israel juga merusak dan menjebol jendela Masjid Al-Qibli, kemudian menembakkan gas air mata ke dalamnya. Masjid Al-Qibli merupakan salah satu masjid di kompleks Al-Aqsa.

Setelah menembakkan gas air mata, pasukan Israel merangsek ke dalam masjid kemudian memukuli sejumlah jamaah menggunakan pentungan dan laras senjata. Lebih dari 500 orang ditangkap Israel pada Rabu lalu. Tindakan pasukan Israel dikutuk oleh negara-negara Muslim, termasuk kelompok seperti Hamas dan Hizbullah.

Hamas, yang mengontrol Jalur Gaza, meluncurkan sejumlah roket ke Israel pada Kamis (6/4/2023). Pada hari yang sama, sebanyak 34 roket turut ditembakkan dari Lebanon ke wilayah utara Israel. Itu menjadi serangan terbesar sejak 2006, yakni ketika Israel berperang dengan Hizbullah. Sebanyak 25 roket berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.

Israel menyalahkan Hamas atas serangan roket dari Gaza dan Lebanon. Pada Jumat (7/4/2023) pagi, Israel melancarkan serangan ke kedua wilayah itu. Situs-situs Hamas menjadi sasaran utama, termasuk pabrik pembuatan senjata kelompok tersebut. Tak ada laporan tentang korban jiwa akibat serangan Israel.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: