Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagaimana Prospek Obligasi Setelah Resesi Mulai Mereda?

Bagaimana Prospek Obligasi Setelah Resesi Mulai Mereda? Kredit Foto: Pexels
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tahun 2022, kabar resesi menimbulkan kekhawatiran di perekonomian dunia. Banyak kalangan investor yang menaruh aset mereka dalam berbagai instrumen investasi, termasuk pada Obligasi Pemerintah, menjadi khawatir akan dampak yang akan ditimbulkan resesi ini.

Meskipun demikian, IMF telah merilis prakiraan terbarunya yang menyebutkan bahwa resesi global kini mulai mereda. Kabar positif ini tentu membuat Anda lebih bersemangat untuk kembali berinvestasi.

Tanda Resesi Mulai Mereda

Beberapa waktu belakangan ini, isu resesi masih menjadi topik hangat di antara para investor. Hal ini semakin diperkuat dengan naiknya tingkat suku bunga bank sentral secara global. Namun, data ekonomi dan pasar dunia cukup memberikan sentimen positif yaitu terjadinya pemulihan pada beberapa sektor.

  • Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja di Amerika Serikat

Dilansir dari ICDX, awal tahun 2023 ini menunjukkan adanya penambahan tenaga kerja di Amerika Serikat yaitu sekitar 517.000 SDM. Meskipun hal ini juga menjadi pendorong naiknya suku bunga acuan di Amerika Serikat, akan tetapi penyerapan tenaga kerja yang mencapai ratusan ribu ini turut memicu penurunan resesi.

  • Peningkatan Nilai Ekspor Komoditas Unggulan Indonesia

Di tanah air sendiri, meredanya kabar resesi dibuka dengan meningkatnya nilai ekspor komoditas unggulan Indonesia ke China. Tentu saja, permintaan dari pasar China ini menjadi kabar positif bagi kondisi ekonomi Indonesia.

  • Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Mengutip dari laman resmi Menpan.Id, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus mengalami peningkatan hingga mencapai 5,3% di tahun 2022. Di awal tahun 2023, pemulihan ekonomi pun semakin terlihat dengan dicabutnya PPKM oleh pemerintah. Pencabutan PPKM memberikan respon yang sangat positif di tengah masyarakat terutama untuk para pelaku usaha.

  • Inflasi Kian Melambat

Menurut Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, inflasi saat ini mulai melambat. Oleh sebab itu, para investor diharapkan untuk tetap optimis. Anda bisa mulai melirik investigasi Obligasi terbaik ataupun produk investasi lainnya untuk menambah pundi-pundi uang di masa depan.

Kekhawatiran akan kondisi pasar global juga sudah bisa Anda kurangi. Pasalnya, pengetatan kebijakan moneter yang diterapkan bank sentral di berbagai negara maju diprediksi telah mencapai klimaksnya.

Hal ini bisa dilihat dari suku bunga yang masih meningkat sepanjang tahun. Namun, kendati demikian, ketidakpastian kondisi market secara global mulai mereda.

Fakta ini juga turut didukung dengan pernyataan Ibu Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan. Menurutnya, peningkatan aliran modal dunia serta berkurangnya tekanan pelemahan nilai tukar secara global memberikan dampak positif bagi negara berkembang termasuk Indonesia.

Performa ekonomi Indonesia yang cukup tinggi di tahun 2022 yang diikuti oleh melambatnya laju inflasi membuat pasar saham, Obligasi hingga Reksadana pun kembali meningkat.

Prospek Instrumen Obligasi setelah Potensi Resesi Berkurang

Pada bulan Desember di tahun 2022 lalu, inflasi di Amerika Serikat menunjukkan kondisi penurunan. Menurut situs Liputan6.com inflasi inti Amerika Serikat berada di posisi 5,7 diikuti dengan suku bunga 4,25 hingga 4,5 persen.

  • Penurunan Inflasi di Amerika Serikat

Sedikit gambaran tentang inflasi inti yang terjadi di Amerika Serikat beberapa tahun belakangan ini juga dijelaskan dalam laman Liputan6.com. Jadi, di akhir tahun 2021, inflasi inti Amerika Serikat menyentuh angka 6,6 dengan suku bunga di kisaran 0 hingga 0,25 persen.

Kemudian, di bulan September tahun 2022, angka inflasi Amerika Serikat naik ke 6,6 dengan suku bunga mencapai 3 hingga 3,25 persen.

Kabar baiknya, inflasi mulai surut di Amerika Serikat di bulan Oktober 2022 dan berada di posisi 6,3 dengan suku bunga tetap. Kemudian, di bulan November, inflasi kembali melandai menjadi 6,0 dengan kenaikan suku bunga menjadi 3,75 hingga 4 persen.

Lalu, pada bulan Desember, inflasi terjun ke angka 5,7 dengan suku bunga 4,25 hingga 4,5 persen.

Angka suku bunga memang masih lebih rendah jika dibandingkan inflasi inti di Amerika Serikat. Namun, hal ini cukup menjadi angin segar bagi kondisi perekonomian maupun sektor investasi secara global. Kalangan investor bisa bernafas lebih lega dengan kondisi portofolio mereka. Anda pun bisa melirik investasi Obligasi terbaik tahun ini.

Berinvestasi pada sektor Obligasi termasuk pilihan yang tepat di tengah menurunnya isu resesi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kebijakan moneter di negara maju telah mencapai puncaknya.

  • Suku Bunga Masih Terkendali, Cocok untuk Investasi Obligasi

Suku bunga Amerika Serikat juga telah diprediksi naik pada bulan Januari, Februari, dan Maret. Sehingga, suku bunga dan inflasi inti pun sudah sama. Dengan demikian, pada kondisi yang terjadi hari ini, suku bunga Amerika Serikat tidak perlu dinaikkan lagi.

Di tanah air sendiri, inflasi relatif terjaga di mana suku bunga acuan masih bisa dikontrol dengan baik. Oleh sebab itu, pemerintah tidak menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Sedangkan kenaikan suku bunga yang mengikuti The Fed dilakukan dengan tujuan untuk mencegah melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Jika di sepanjang tahun 2023 inflasi inti Amerika Serikat terus mengalami penurunan, maka suku bunga pun akan naik sekitar 2 hingga 3 kali. Jika prediksi ini terjadi maka kemungkinan besar suku bunga Amerika Serikat akan kembali melandai di akhir tahun 2023. Skenario seperti ini sangat mendukung untuk berinvestasi di sektor Obligasi.

Bicara soal Obligasi, Anda bisa mulai berinvestasi Obligasi Pemerintah maupun lewat Obligasi USD. Saat suku bunga di Amerika Serikat menunjukkan penurunan maka harga Obligasi pun dapat dipastikan akan meningkat. Hal ini berarti bahwa tak salah jika Anda memilih instrumen Obligasi di tahun 2023 ini.

Kelola Investasi Obligasi Pemerintah bersama DBS Treasures Saja!

Tidak perlu ragu untuk berinvestasi Obligasi dengan DBS Treasures! Beragam kemudahan dan keuntungan bisa Anda dapatkan saat berinvestasi di dalamnya. Lalu, apa saja keunggulannya bagi para investor? Berikut ulasannya!

  • Anda bisa memperoleh pendapatan berupa kupon yang dibayarkan secara berkala
  • Anda dapat memperoleh peluang capital gain
  • Anda bisa mendapatkan tingkat kupon di atas rata-rata bunga deposito berjangka pada umumnya
  • Tiada biaya tambahan selain spread, yaitu selisih antara harga beli dengan harga jual
  • Segala transaksi Obligasi dapat diakses 24 jam non stop melalui Aplikasi digibank by DBS
  • Kesempatan untuk didukung analisis pasar terkurasi dari tim ahli finansial yang akan mengkomunikasikannya. Dapatkan peluang terkini yang sudah disesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan portofolio Anda, dimotori Artificial Intelligence/Machine Learning (AI-ML)! Insight tersebut dilengkapi solusi terkurasi terkait investasi (Grow) dan asuransi (Protect), sehingga Anda dapat cepat dan yakin berinvestasi melalui media sesuai preferensi.

Jadikan tahun 2023 ini sebagai tahun terbaik Anda untuk berinvestasi Obligasi Pemerintah bersama DBS Treasures! Informasi selengkapnya tentang syarat dan ketentuan, klik tautan resmi https://www.dbs.id/id/treasures-id/investasi/structured-product/investing-in-bonds sekarang!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: