Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sarkas terhadap Pihak yang Menduga Dirinya Mati Membusuk di Penjara, Anas Urbaningrum: Maaf, Itu Tidak Terjadi

Sarkas terhadap Pihak yang Menduga Dirinya Mati Membusuk di Penjara, Anas Urbaningrum: Maaf, Itu Tidak Terjadi Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada Selasa, 11 April 2023, Anas Urbaningrum resmi selesai menjalankan masa tahanannya selama kurang lebih delapan tahun di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Eks Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu mengaku bersyukur tak menjadi bangkai fisik dan sosial selama mendekam dibalik jeruji besi.

Anas awalnya mengucapkan rasa terima kasihnya atas penyambutan yang dilakukan para loyalisnya di depan Lapas Sukamiskin. Ia lantas menyampai permohonan maaf kepada pihak-pihak yang berpikir dirinya akan jadi bangkai selama mendekam di balik jeruji.

"Selain terima kasih, saya ingin menyampaikan permohonan maaf. Pertama, mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk," kata Anas dalam pidatonya usai bebas dari tahanan.

Baca Juga: Hirup Udara Bebas, Anas Urbaningrum Langsung Sentil Tajam Pihak yang Menjebloskannya ke Penjara

"Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial, minta maaf bahwa itu alhamdulillah tidak terjadi," sambungnya.

Ia bersyukur berkat dukungan keluarga dan para sahabat, dirinya bisa hadir hidup tegak berdiri. Terlebih lagi, ia bisa bebas dari bui dengan keadaan waras dan sadar.

"Yang kedua, saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama di sini, terhitung hari ini, berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama. Itu hampir dua periode Pak Saan (Saan Mustofa) di DPR itu. Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat-sahabat saya seperjuangan," tuturnya.

Baca Juga: Sindir Pihak yang 'Menjebloskannya' ke Penjara, Anas Urbaningrum: Skenario Manusia Tak Bisa Kalahkan Skenario Tuhan!

Lebih lanjut, Anas juga memohon maaf kalau misalnya ada pihak yang berpikir bahwa bisa memisahkan dirinya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia.

"Karena ikatan batin, ikatan rasa, ikatan nilai, ikatan spirit/semangat, ikatan komitmen, dan ikatan keberanian untuk terus melangkah maju itu akan membuat yang berpikir seperti itu, mohon maaf, seperti tidurnya di siang hari, tidur di siang bolong. Jadi sungguh saya mohon maaf," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: