Airlangga Teken Joint Declaration of Intent (JDoI) Indonesia-Jerman, RI Dapat Untung Apa?
"Untuk itu Indonesia berharap Jerman dapat membantu mendorong kerja sama konkret dalam pengakuan standar berkelanjutan yang telah diterapkan oleh Indonesia di sejumlah komoditas pertanian dan perkebunan," tuturnya.
Seiring dengan hal tersebut, Airlangga berujar, Indonesia juga telah sepakat bersama-sama negara-negara G7/G20 untuk mereduksi emisi gas buang dengan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan guna mengurangi penggunaan fossil fuel, melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP).
Baca Juga: Perekonomian Tiongkok Dibuka, BI Semakin Yakin Ekonomi Global Bisa Tumbuh 2,6% di 2023
Dengan platform kerja sama yang baru disepakati, kedua menteri sepakat untuk mendorong percepatan penyelesaian perundingan IEU-CEPA yang akan memasuki putaran ke-14 di Brussel bulan Mei.
"Dalam kaitan ini kedua negara juga sepakat menerapkan sikap fleksibilitas dan pragmatisme dalam perundingan untuk mencari solusi, terutama isu sustainability. Jerman sebagai ekonomi terbesar di Eropa siap membantu percepatan penyelesaian perundingan IEU-CEPA," ucap Airlangga.
Dalam hal hilirisasi industri, khususnya pertambangan, Indonesia terbuka bagi investasi asing (Foreign Direct Investment) guna meningkatkan nilai tambah (added value) dan rantai nilai (value chain) global berpedoman pada aspek berkelanjutan.
Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia telah menerapkan digitalisasi tata niaga/keseimbangan komoditas pokok untuk menjaga inflasi kebutuhan pokok dasar masyarakat dan bukan bertujuan untuk mengurangi/menghilangkan importasi bahan pokok.
Sebagai tindak lanjut, kedua menteri sepakat membentuk kelompok kerja dibawah platform JEIC, salah satunya bidang energi dengan melibatkan Kementerian/Lembaga serta menugaskan pejabat senior kedua negara untuk membahas dan segera mengimplementasi kesepakatan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga mengusulkan peningkatan kerja sama pengembangan kapasitas produksi industri semikonduktor di mana perusahaan Jerman telah beroperasi sejak 1995 di Indonesia mengingat produk semikonduktor saat ini sangat penting.
Selain itu, Airlangga juga menambahkan, penguatan kerja sama pembangunan produksi panel surya di Indonesia dengan Jerman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement