Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Dapat Cuan dari Trading Kripto? Pahami ini Dulu ya

Mau Dapat Cuan dari Trading Kripto? Pahami ini Dulu ya Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada hari ini, Kamis, 20 April 2023 jam 11.00 WIB sentimen kripto Dalam indeks Fear and Greed sedang berada di angka 52 yang menandakan bahwa kripto sedang dalam fase Neutral dalam membeli kripto. Meskipun demikian, harga kripto masih terpantau naik jika kita bandingkan harganya dengan dua bulan lalu. Seperti yang dialami oleh Bitcoin pada hari ini bertengger di angka 433 juta rupiah, naik 15% dibandingkan dengan dua bulan lalu.

Melihat momen seperti ini, investor perlu memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan cuan dari keuntungan hasil jual beli kripto. Oscar Darmawan selaku CEO Indodax menekankan pentingnya memahami pola candlestick.

"Selain DYOR dan juga memahami analisis fundamental (mempelajari whitepaper, membaca pemberitaan mengenai kripto yang akan dibeli, melihat komunitas, dll), investor juga perlu memahami analisis teknikal, yaitu cara memahami pola candlestick. Dengan adanya Candlestick investor bisa melihat aktivitas harga suatu kripto. Di market Indodax, investor dapat melihat aktivitas harga dari timeframe 1 menit, 5 menit, 15 menit, 1 jam, 4 jam, 1 hari, 3 hari, 1 minggu," jelas Oscar di Jakarta, Kamis (20/4/2023). Baca Juga: Bank-bank China Tertarik Bangun Kemitraan dengan Perusahaan Kripto di Hong Kong

Oscar menambahkan bahwa Di candlestick tersebut, investor dapat melihat informasi seputar harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah. Dengan mahir membaca pergerakan candlestick, investor bisa mendapatkan gambaran dan sinyal penting apakah kripto yang ingin di beli atau jual berkemungkinan akan naik atau turun. Dengan begitu, investor bisa mengambil keputusan terbaik untuk melakukan jual beli aset kripto.

Hal pertama yang perlu dilakukan oleh investor dalam memulai mempelajari candlestick yaitu investor perlu memperhatikan "badan" candlestick tersebut yang berwarna merah dan hijau. Warna merah menunjukkan adanya penurunan harga dan warna hijau menunjukkan kenaikan harga.

"Di candle yang berwarna hijau yang menandakan adanya momentum beli, bagian bawah candle tersebut menunjukkan harga pembukaan dan bagian atas menunjukkan harga penutupan. Sementara candle berwarna merah adalah kebalikannya. Bagian bawah menunjukkan harga penutupan dan bagian atas menunjukkan harga pembukaan. Setelah investor memahami teknik paling dasar ini, selanjutnya investor perlu mengetahui pola candlestick bullish reversal (dimana pola candlestick ini bisa memprediksi adanya kenaikan harga) dan pola bearish reversal (dimana pola candlestick ini bisa memprediksi adanya penurunan harga)," ungkap Oscar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: