Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Efek Domino, Terbukti! Elektabilitas PDIP Alami Penurunan Usai Tolak Timnas Israel

Efek Domino, Terbukti! Elektabilitas PDIP Alami Penurunan Usai Tolak Timnas Israel Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) mengalami penurunan cukup signifikan menjelang Pemilu 2024.

Sebagaimana hasil survei Indikator Politik Indonesia yang digelar pada 8-13 April 2023.

Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, penurunan elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu berkaitan dengan penolakan kedatangan Timnas Israel yang berujung dibatalkannya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

"Jadi elektabilitas PDIP turun dari 18,8 persen di Maret 2023 atau sebelum Piala Dunia U-20, kemudian diumumkan batal, turun ke 15,2 persen bisa dikatakan signifikan karena jarak waktunya tidak terlalu jauh," bebernya dalam rilis survei bertajuk "Isu-isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca-Batalnya Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20" yang disiarkan daring, Rabu (19/4/2023).

Baca Juga: Hasto PDIP Ungkap Pelaku Penyerangan TNI di Papua Bukan Lagi di Sebut KKB: Mereka Itu Gerakan Separatisme!

Menurut Burhanuddin, penolakan PDIP terhadap Timnas Israel justru menguntungkan Partai Gerindra yang memilih bersikap normatif dalam polemik tersebut.

"Jadi Gerindra dapat keuntungan dari sikap PDIP yang menolak Israel. Yang kita temui dari responden di lapangan seperti itu, ada beberapa persen yang mengetahuinya. Dan Gerindra kita tahu tidak mengambil sikap dalam hal ini," jelasnya.

Kendati begitu, elektabilitas PDIP masih menjadi yang tertinggi dibandingkan parpol lain dalam survei Indikator.

"Menariknya, meski elektabilitas PDIP menurun di bulan April ini tapi masih menjadi partai politik elektabilitas tertinggi dan Gerindra di bawahnya," kata Burhanuddin.



Berikut elektabilitas parpol versi survei terbaru Indikator:

  • PDIP 15,2 persen

  • Partai Gerindra 14,7 persen

  • Partai Golkar 8,8 persen

  • Partai Demokrat 6,3 persen

  • Partai Nasdem 6,3 persen

  • Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6,2 persen

  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 5,2 persen

  • Partai Perindo 3,6 persen

  • Partai Amanat Nasional (PAN) 2,1 persen

  • Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,9 persen

  • Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,8 persen

  • Partai Ummat 0,8 persen

  • Partai Buruh 0,8 persen

  • Partai Gelora 0,5 persen

  • Partai Kedaulatan Nusantara (PKN) 0,4 persen

  • Partai Garuda 0,4 persen

  • Partai Bulan Bintang (PBB) 0,3 persen

  • Partai Hanura 0,2 persen.

Survei Indikator dilakukan terhadap 1.221 responden dengan wawancara via telepon.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digital dialing (RDD). 

Baca Juga: Setia Menunggu Titah Megawati yang Misterius, PDIP Nggak Tergoda Manuver Koalisi Besar: Mari Kita Bersabar!

Hasil survei mendapati margin of error survei plus minus 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: