Arus mudik Lebaran pada momen Idulfitri 2023/1444 Hijriah di lintas Jawa Barat (Jabar) berlangsung sangat lancar, terutama pada jalur Jabar utara.
Sementara pada jalur selatan, seperti lintas Tasikmalaya dan Garut, masih terjadi kemacetan di beberapa titik, salah satunya di pasar tumpah jalur Limbangan - Malangbong - Kadungora.
Baca Juga: BPH Migas: Penyaluran LPG Tertinggi pada Saat Arus Mudik Tembus 12,4%
"Peran serta masyarakat menaati lalu lintas sangat penting. Pemberlakuan rekayasa lalu lintas tidak bisa berjalan dengan baik jika tidak dibarengi kepatuhan," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, A. Koswara, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) terkait Evaluasi Arus Mudik/Balik 2023/1444 Hijriah di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (2/5/2023).
Menurutnya, untuk jalur selatan, perlu koordinasi dengan pemerintah daerah setempat guna pengaturan pasar tumpah saat arus mudik berlangsung. Cara lainnya adalah dengan membuat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di antara jalur Limbangan - Malangbong.
"Limbangan - Malangbong masih terkendala pasar tumpah. Ke depan akan lebih baik jika dibuatkan juga JPO. Tapi jika Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) sudah ada akan berbeda kondisinya," tegasnya.
Dia mengatakan pergerakan lokal atau di dalam wilayah Jabar relatif tinggi, yakni sekitar 43 juta orang. Kebanyakan merupakan pemudik lokal atau wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata selama libur panjang Idulfitri.
Pergerakan lokal itu di antaranya ke wilayah Pangandaran, Puncak, dan Lembang. Kemacetan panjang sempat terjadi di Puncak, Bogor, demikian juga di Pangandaran dan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Namun, kemacetan itu cepat teratasi dengan melakukan rekayasa lalu lintas.
Koswara menjelaskan penggunaan Tol Cisumdawu sukses memperlancar arus mudik dari wilayah Bandung menuju ke Cipali serta jalur fungsional Tol Bocimi. Namun, Tol Japek 2 dari Sadang-Karawang tidak digunakan karena di jalur utama yang disiapkan tidak terjadi kemacetan.
Berkenaan dengan mudik gratis, Koswara menyatakan program tersebut berjalan sukses dan sebagian besar tiket digunakan pemudik.
"Alhamdulillah sukses, tidak ada komplain. Bahkan sistem tiket gratis ini diapresiasi Kementerian Perhubungan karena sangat membantu perusahaan otobus saat arus mudik tidak sepi lagi," ungkapnya.
Selanjutnya, menghadapi arus mudik tahun depan akan semakin diperkuat pengetahuan, wawasan, dan koordinasi tim gabungan, terutama dalam menilai potensi munculnya hambatan lalu lintas dan dengan cepat mengambil keputusan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pembangunan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, Iwan Suwanagiri, mengatakan jalan provinsi nyaman digunakan selama arus mudik.
Baca Juga: Jateng Jadi Wilayah dengan Konsumsi BBM Tertinggi Saat Arus Mudik Lebaran 2023
"Tim unit reaksi cepat DBMPR bergerak cepat saat ada laporan jalan berlubang dengan segera melakukan pengaspalan," katanya.
DBMPR juga mulai hari ini, H+10 Lebaran, kembali bergerak untuk melaksanakan pelapisan (overlay) jalan provinsi, setelah penambalan lubang sukses dilaksanakan.
"Target pemeliharaan berkala sepanjang 354 kilometer diselesaikan hingga Juli 2023. Saat ini sudah dikerjakan sepanjang 130 kilometer," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement