Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Oknum TNI yang Pasok Senjata ke KKB Papua, DPR Sebut Pelaku Harus Dihukum Berat

Soal Oknum TNI yang Pasok Senjata ke KKB Papua, DPR Sebut Pelaku Harus Dihukum Berat Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi I DPR RI menyoroti soal kabar adanya oknum TNI yang memasok atau memperjualbelikan senjata kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Oknum tersebut dinilai harus dihukum berat.. 

Hal ini dikemukakan anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani, ia menanggapi pernyataan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono bahwa adanya oknum dari TNI yang memperjualbelikan senjata ke KKB.

"Ini adalah bentuk pengkhianatan yang sangat pantas dan wajar jika pelakunya dihukum berat," kata Christina kepada wartawan dalam keterangan persnya, Minggu (7/5/2023).

Dia menyesalkan keterlibatan oknum TNI dan harus segera dihentikan. 

Baca Juga: Mencengangkan! Pak Pendeta Bongkar Kisah Anies Baswedan Buat Majelis Satu Gereja Menangis: Saya Emosional Juga Menceritakannya...

“Benar kata Panglima TNI, hentikan jual senjata kepada musih, itu sama saja membunuh saudara sendiri. Sudah berapa prajurit TNI yang gugur di Papua? Ini menyedihkan," ujarnya. 

Politisi Partai Golkar itu mendukung penuh langkah Panglima TNI memberantas praktik jual beli senjata dan amunisi, khususnya di wilayah konflik Papua Kodam XVII/Cenderawasih.

"Praktik jual beli senjata ini miris betul dan menjadi kejahatan luar biasa. Ini menjadi salah satu penyebab rumitnya penyelesaian konflik di Papua selama ini, yaitu keberadaan rantai pasok senjata dan amunisi yang diduga melibatkan aparat TNI sendiri," ucapnya.

Baca Juga: Pengakuan Pak Pendeta Sungguh Mengejutkan! Anies Baswedan Disebut Gelisah saat Tahu Ada Gereja yang Puluhan Tahun Tak Dapat IMB: 'Dia...'

Christina pun meminta semua pihak terkait tidak menjadikan suplai senjata kepada musuh atau yang patut diduga berhubungan dengan musuh sebagai lahan bisnis.

“Jadikan ini kesempatan untuk melakukan pembenahan total, mulai dari komandan sampai prajurit di lapangan harus punya komitmen yang sama, jangan sampai ini dijadikan lahan bisnis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: