Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jubir Putin: Amerika Dkk Cuma Tertarik buat Merendahkan Rusia

Jubir Putin: Amerika Dkk Cuma Tertarik buat Merendahkan Rusia Kredit Foto: Reuters/Evgenia Novozhenina
Warta Ekonomi, Moskow -

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Rabu (10/5/2023), mengatakan bahwa Barat memaksa Rusia untuk meluncurkan operasi militernya di Ukraina.

Operasi itu, kata Peskov, memperluas aliansi militer pimpinan Amerika Serikat atau NATO untuk terlibat dalam penipuan, dan menolak untuk memperlakukan Moskow sebagai mitra yang setara.

Baca Juga: Kremlin Gak Ambil Pusing dengan Surat Perintah ICC Tangkap Putin karena...

Berbicara dengan stasiun televisi Serbia Bosnia ATV, juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow telah mencoba segalanya selama bertahun-tahun, tetapi Barat secara kolektif hanya tertarik pada jenis kerja sama di mana mereka akan berada di atas, dan kami akan berada di bawah."

Serangkaian langkah dan "kesalahan" Barat, yang secara praktis mengesampingkan kerja sama normal dan berusaha memaksakan kehendaknya pada Rusia, akhirnya berujung pada keputusan Putin untuk meluncurkan operasi Ukraina, jelas Peskov.

AS, Uni Eropa dan NATO kemudian terlibat langsung dalam konflik tersebut, katanya, dan secara de facto bergabung dengan Kiev dengan memasok Ukraina dengan uang, senjata, amunisi dan peralatan militer.

"Rusia adalah negara yang terlalu besar untuk diperlakukan seperti itu, dan negara yang terlalu kuat untuk menyerahkan posisinya," kata juru bicara Kremlin.

"Baratlah yang memperluas NATO dalam enam gelombang ke perbatasan Rusia, kemudian berbohong dengan mengatakan bahwa mereka tak pernah menjanjikan tak satu inci pun ke Timur," kata Peskov.

Ketika bukti-bukti dari janji-janji itu muncul, Barat berubah menjadi beralasan bahwa mereka tidak berkomitmen pada apa pun secara tertulis, tambahnya. 

"Negara-negara Barat-lah yang mengorganisir kudeta di Ukraina pada tahun 2014, di jantung Eropa. Mereka mungkin lupa, jadi kami terus mengingatkan mereka," jelas Peskov.

Dia mengemukakan fakta bahwa diplomat AS Victoria Nuland membagi-bagikan kue kering kepada para pengunjuk rasa Maidan, dan bagaimana pemerintah Jerman, Prancis, dan Polandia memberikan jaminan kepada Presiden Yanukovich yang kemudian diinjak-injak oleh kudeta.

"Negara-negara yang sama menutup mata selama delapan tahun, sementara rezim Kiev menggunakan tank dan artileri untuk melawan rakyatnya sendiri," kata Peskov.

"Mereka menyebut orang-orang yang menentang kudeta sebagai separatis dan mengebom serta membunuh mereka. Negara-negara yang sama menolak untuk mengatakan satu kata pun dalam mengutuk rezim Kiev, dan kemudian menolak untuk berbicara dengan Presiden Putin ketika dia mengusulkan kesepakatan tentang jaminan keamanan untuk Rusia," ia mengingatkan ATV.

Dengan Ukraina menjadi negara anti-Rusia dan ingin bergabung dengan NATO, Rusia terpaksa mempertahankan kepentingannya, dan kehidupan rakyat Donbass, kata Peskov.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: