"Dua-duanya diasuh oleh kaum oligarki, dua-duanya sangat akrab dengan bandit-bandit oligarki yang sedang dan terus mencoba mengangkangi Indonesia. Ahok pernah mengatakan Jokowi tidak mungkin jadi presiden tanpa bantuan para pengembang," kata Amien.
Meski demikian, dalam perjalanan karir politiknya, Surya Paloh mendapatkan 'hidayah' karena mendukung Anies Baswedan sebagai capres, simbol perubahan.
Sementara Jokowi masih bertahan 'dalam kesesatan', kata Amien.
"Ada perbedaan mencolok antara Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh. Surya Paloh mendapat hidayah karena setelah lama bergelimbang dengan para oligarki itu mengambil jalan yang sangat mengejutkan tapi positif yaitu ingin melakukan perubahan. Nah sedangkan Jokowi jelas ingin meneruskan langkah-langkahnya yang menyengsarakan rakyat dan menguntungkan kalangan konglomerat.
"Nah mungkin dalam bahasa agama Jokowi bertahan dalam semacam kesesatan, baik kesesatan politik, kesesatan ekonomi, kesesatan moral yang berakhir dengan robohnya demokrasi Indonesia," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement