Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Melakukan Inovasi di Bisnis Kuliner, Ada 10 Hal yang Bisa Kamu Kerjakan, Tak Melulu Soal Produk!

Cara Melakukan Inovasi di Bisnis Kuliner, Ada 10 Hal yang Bisa Kamu Kerjakan, Tak Melulu Soal Produk! Kredit Foto: Instagram/Joongla
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inovasi adalah hal yang harus dimiliki pebisnis jika ingin bisnis yang dijalani berumur panjang. Inovasi bukan berarti sesuatu yang besar dan baru, tetapi bisa juga menggunakan inovasi yang sudah dimiliki atau dikerjakan orang lain. Ini karena hasilnya sudah pasti akan berbeda.

Inovasi dalam bisnis kuliner juga bisa berupa perubahan-perubahan yang kamu bawa agar bisnis berjalan lebih baik. Mengutip YouTube Foodizz Channel, ada 10 jenis inovasi dalam bisnis kuliner yang terbagi menjadi tiga bagian. Adapun yang pertama yaitu Configuration (berhubungan dengan proses), Offering (penawaran), dan Experience (pengalaman).

Baca Juga: Cara Membangun Diferensiasi dalam Bisnis Kuliner, Ini 5 Pendekatan yang Harus Kamu Lakukan!

Configuration

1. Profit Model

Profit model adalah sisi di mana bisnis mendapatkan keuntungan yang maksimal. Misalnya, kamu memiliki outlet yang sangat ramai pengunjung. Kamu bisa loh menghubungi vendor hingga bank untuk mendapatkan sponsorship sehingga mereka kecipratan exposure dari bisnis kamu.

Dengan demikian, kita bisa mendapatkan profit lain selain dari menjual makanan yakni mendapatkan sponsorship dari perusahaan lain untuk melakukan branding.

2. Network

Jika cara kamu berhubungan dengan pelanggan hanya melalui sosial media, cara kamu perlu ditambah nih. Misalnya dengan menghubungi komunitas atau kolaborasi dengan KOL (Key Opinion Leader). Bisa juga kamu berkolaborasi dengan organisasi kampus. Inilah yang dinamakan inovasi dari segi network.

3. Structure

Inovasi structure bisa berarti kamu memanfaatkan aset yang kamu punya. Misalnya kamu punya ghost kitchen, kemudian kamu bisa memaksimalkan itu untuk mendapatkan profit yang lebih lagi dengan menambahkan brand tetapi dari ghost kitchen yang sama. Sehingga, kamu bisa memperlebar keuntungan.

4. Process

Dalam implementasi bisnis kuliner sehari-hari, inilah yang paling banyak ditemukan. Biasanya masalah akan ditemukan dalam proses kegiatan. Tak melulu soal komplain dari luar, bisa juga komplain datang dari karyawan.

Dalam menghadapi keluhan ini, harus kita jadikan indikator apa yang seharusnya dilakukan, improvement apa yang baik dilakukan. Misalnya, jika satu karyawan membutuhkan waktu 15 menit untuk mencatat pesanan customer, maka akan lebih efisien ketika customer membuat pesanan sendiri dan memesan lewat kasir. Selain efisiensi waktu, kamu juga bisa menekan biaya operasional dari segi karyawan.

Offering

5. Product Performance

Product performance berguna untuk menekankan fitur dan fungsi dari produk kita sendiri. Misalnya, pizza saat baru pertama kali hadir di Indonesia dipasarkan dengan cara menikmati sajian akhir pekan dengan keluarga. Namun kini sudah semakin berkembang menjadikan pizza sebagai makanan traktiran di kantor. Sehingga, semua ini terjadi bukan terjadi begitu saja tetapi sudah dilakukan kampanye sedemikian rupa.

6. Product System

Sistem produksi juga bisa menjadi salah satu kekuatan inovasi bisnis kuliner sehingga bisnis bisa lebih kuat dan bersaing dengan kompetitor. Misalnya, sushi yang biasanya dimakan langsung bisa menjadi hampers yang tidak terpikirkan oleh kompetitor lainnya.

Experience

7. Customer engagement

Customer engagement adalah bagaimana hubungan kita dengan customer. Contoh sederhana, misalnya kamu pemilik kedai kopi, buatkan script kepada karyawan untuk senantiasa bertanya kepada customer dengan ramah.

Atau bisa juga kamu menggunakan teknologi yang mencatat data konsumen, sehingga ketika pelanggan yang sudah pernah datang ke kedai kopi kamu, kamu bisa menawarkan menu yang biasa mereka pesan. Mereka pun akan senang lho mendengarnya karena kamu berhasil mengingat pesanan mereka, yang padahal kamu mendapatkan informasi itu dari teknologi.

Sementara jika kamu berjualan online, packaging adalah hal yang paling krusial. Pastikan desainnya bagus dan sesuai dengan konsep bisnis kita. Identitas brand juga senantiasa terlihat.

8. Brand

Inovasi dalam hal brand sudah sepatutnya dilakukan. Bangun awareness customer terhadap brand kamu. Sehingga ketika customer puas, mereka akan kembali lagi dan merekomendasikan brand kamu.

9. Channel

Hingga hari ini, channel atau saluran yang bisa kamu lakukan dalam berbisnis terus berkembang. Misalnya, kamu sudah menggunakan teknologi sales-channel untuk bisnis kamu, di mana pelanggan tinggal scan QR Code untuk melihat menu, memilih dan memesan menu bahkan hingga membayar cukup dari meja mereka. Dengan demikian, waktu pengerjaan lebih efisien dan memberikan customer experience yang semakin mendalam karena keseruannya.

10. Service

Service adalah pelayanan yang kita berikan kepada customer. Misalnya, order via WhatsApp lalu diantar ke rumah, atau jika konsumen datang ke outlet dengan payung yang basah bisa kamu berikan plastik untuk menyimpan payung yang basah tersebut. Meski terlihat kecil dan sepele, tetapi hal itu bisa sangat berdampak kepada customer.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: