Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Sindir Relawan, Loyalis Ganjar Pranowo Ungkit Masa Orde Baru: Mereka Mendukung Anda Tanpa Pamrih!

Megawati Sindir Relawan, Loyalis Ganjar Pranowo Ungkit Masa Orde Baru: Mereka Mendukung Anda Tanpa Pamrih! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kelompok Relawan Pendukung Ganjar Pranowo, Kongres Rakyat Nasional (KORNAS) angkat suara soal sindiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap para relawan yang disebut paling merasa berjasa dalam memenangkan pemilu. Sebagaimana diketahui, PDIP ambil langkah taktis dengan melakukan kanalisasi atau pendataan relawan Ganjar.

Presidium KORNAS, Sutrisno Pangaribuan merespons dengan mengungkit lagi masa orde baru di mana menurutnya Megawati juga ditopang oleh para relawan.

“Saat Mega masih dalam ‘isolasi politik’ orde baru, Mega ditopang oleh relawan-relawan. Kelompok ‘civil society’, baik aktivis masyarakat dan mahasiswa bergerak membela Mega secara sukarela,” ujar Sutrisno dalam keterangan resmi kepada wartaekonomi.co.id, Senin (5/6/23).

Menurut Sutrisno para relawan pendukung perjuangan Megawati adalah para pengagum Soekarno yang notabene adalah ayah dari Megawati.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Ngibul Soal Cari Takjil di Masjid UGM saat Jadi Mahasiswa? Refly Harun Sampai Ngakak Dengarnya: Dulu Masih Kuburan!

Para relawanlah yang menurut Sutrisno yang pasang badan membela Megawati saat masa orde baru.

“Para pengagum Bung Karno, ayahnya, menjadikan Mega sebagai simbol perjuangan dan perlawanan terhadap rezim otoriter orde baru. Puncaknya saat terjadi tragedi Sabtu kelabu, (27/7/1996), aksi pengambilalihan secara paksa kantor DPP PDI ( kini PDIP) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta dari tangan Mega dan ‘relawannya’,” jelasnya.

“Ada banyak korban jiwa, dan korban hilang hingga saat ini belum ditemukan. Mereka yang korban adalah sukarelawan, relawan yang mendukung Mega tanpa pamrih, tanpa berharap jadi ‘komisaris BUMN atau staf khusus Menteri’,” tambahnya.

Karenanya, Sutrisno mengingatkan agar Megawati maupun PDIP menyadari bahwa kemenangan di 2014 dan 2019 adalah hasil kerja bersama antara Partai dan Para relawan.

“Keberhasilan dan kemenangan PDIP memenangkan Pilpres 2014 dan 2019 bukan karena kerja keras PDIP sendiri. Kemenangan itu sebagai hasil kerja antara relawan bersama partai pengusung dan pendukung,” ungkapnya.

Sebelumnya, Megawati menyinggung adanya kesan bahwa para relawan yang memenangkan Pemilu 2024 termasuk para capres.

Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

"Saya juga mau menyampaikan, nah yang kedua ini adalah mengkoordinir sukarelawan. Nah, setelah saya, tentu saya pernah menjelaskan bahwa saya ini senang, bukan senang, saya orang ikut aturan, karena-kadang ada sebuah kesan sepertinya sukarelawan itu justru yang bekerja untuk memenangkan, begitu," kata Megawati dikutip dari laman detikcom, Senin (5/6/23).

“Sistem kita itu terutama kita kan harus tahu bahwa yang penyelenggara KPU, saya hanya ingin mengingatkan kembali, lalu pesertanya itu kan partai politik, bukan pesertanya sukarelawan," tambah Megawati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: