Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Surat Berharga Negara Banyak Dibeli Asing, Kepercayaan Investor Mulai Meningkat?

Surat Berharga Negara Banyak Dibeli Asing, Kepercayaan Investor Mulai Meningkat? Kredit Foto: Freepik
Warta Ekonomi, Depok -

Beberapa bulan terakhir, aliran dana asing yang masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) menunjukkan kenaikan meskipun masih tipis.

Data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total dana investor asing di SBN rupiah pada 29 Mei 2023 adalah Rp829,98 triliun. Jumlah tersebut naik sebesar Rp8,15 triliun dibandingkan dengan akhir April 2023 lalu, yaitu sebesar Rp822,69 triliun.

Kepala Ekonom di Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat menjelaskan bahwa hal ini bisa jadi sinyal bahwa investor mulai percaya untuk masuk ke pasar Indonesia. Padahal, ia menjelaskan bahwa Perang Rusia-Ukraina justru membuat sektor komoditas yang lebih dilirik oleh investor. 

Baca Juga: Praktisi Pasar Modal Jelaskan Plus-Minus Investasi di Pasar Saham Amerika Serikat

“Pertama sih elemen strategi makro. Jadi kalau tahun lalu itu istilahnya stagflation rally karena akibat perang, inflasi melambat jadi harga komoditi itu luar biasa. Batu bara itu kan naiknya hampir 200% kalau enggak salah. Jadi, cuannya itu Indonesia dari komoditi batu bara selain mining (pertambangan),” kata Budi, dikutip dari kanal Youtube Rivan Kurniawan pada Senin (5/6/2023).

Ia menjelaskan bahwa semenjak The Fed menaikkan tingkat suku bunga pada tahun lalu, orang-orang mulai beralih ke investasi SBN karena dirasa lebih aman dibandingkan dengan saham.

“Tahun lalu juga The Fed mulai agresif menaikkan bunga sehingga orang menjauhi SBN. Jadi SBN Indonesia itu keluar luar biasa banyaknya sejak pandemi, kemudian yang saham itu masuknya banyak. Kali ini dampak dari The Fed menaikkan bunga terus, ini memungkinkan risiko resesi itu jauh lebih besar sehingga yang terjadi itu istilahnya recession positioning. Jadi hampir di seluruh dunia itu bond yield turun karena orang mengamankan diri ke SBN ya yang dianggap lebih aman,” jelasnya.

Oleh karena itu, dengan banyaknya investor asing yang masuk ke pasar SBN Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa pasar non-komoditas sedang cuan di Indonesia.

“Indonesia itu sebetulnya menikmati diversification drive dari negara lain walaupun tidak semoncer yang diduga. Yang lebih banyak masuk itu adalah ke SBN, per pekan lalu sekitar 4 miliar dolar AS yang masuk, di saham itu hanya 1,2 miliar dolar AS. Tapi cerita-cerita yang terjadi sekarang itu kan harga batu bara turun, harga nikel turun, jadi orang melihat Indonesia lebih ke sebenarnya tradisional non-komoditi yang naik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Budi yakin bahwa baik investor saham maupun SBN akan kembali lagi ke Indonesia dalam waktu dekat.

“Indonesia dalam pusaran orang belum masuk dulu ke saham secara masif karena orang lagi balancing, membeli apa yang tadinya murah seperti tadi di Eropa dan bahkan di China. Dugaan saya nanti akan balik ke Indonesia, jadi relakan dulu bond yield rally,” tutur Budi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: