Kemenko Perekonomian Kenalkan Hasil G20 Pandemic Fund ke Pelajar dan Akademisi
Dalam Pandemic Fund tersebut, Indonesia juga memberikan komitmen kontribusi sebesar US$50 juta yang akan dibayarkan dalam 5 tahun ke depan, dan saat ini sedang melakukan proses pembayaran tahap pertama di tahun 2023.
"Pendirian Pandemic Fund tersebut memperkuat arsitektur kesehatan global karena dapat diakses oleh negara-negara miskin dan berkembang, termasuk Indonesia, dengan mengajukan proposal penggunaan dana yang menggunakan instrumen hibah," katanya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Waspadai Muncul Pandemi Berikutnya, Pandemic Fund Jadi Kunci
Ferry menambahkan, pada pertengahan Mei 2023, Indonesia mengajukan proposal Strengthening the Capacity of Regional Health Surveillance in Indonesia and Southeast Asia (SCORES) One Health Proposal dengan jumlah US$59,8 untuk penguatan surveilans penyakit dan peringatan dini yang komprehensif, peningkatan sistem laboratorium, dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan.
Sebagai informasi, Undip telah terlibat aktif dalam penanganan pandemi Covid-19 melalui kerja sama dengan PT Bio Farma dalam pengembangan Vaksin Merah Putih, kerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang terkait dukungan penelitian dan pengembangan teknologi dalam penanganan Covid-19, kegiatan pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata mahasiswa, dan kegiatan lainnya.
Untuk itu, kuliah tamu kali ini dilakukan dengan mengusung tema yang berfokus pada peluang dan tantangan implementasi kerja sama multilateral sektor kesehatan di Indonesia pasca KTT G20 Bali. "Kuliah tamu tersebut juga diharapkan dapat menjadi pintu awal dari kerja sama lain yang dapat dijalin antara Kemenko Perekonomian dengan Undip ke depannya," tandas Ferry.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement