Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Cepat Mencapai Kebebasan Finansial, Hindari 5 Kesalahan Keuangan Ini!

Cara Cepat Mencapai Kebebasan Finansial, Hindari 5 Kesalahan Keuangan Ini! Kredit Foto: Unsplash/William Iven
Warta Ekonomi, Jakarta -

Muda foya-foya, tua kaya raya, siapa yang enggak kepengin? Semuanya pasti pengin karena hidup tak lagi memikirkan uang. Asalkan semua kebutuhan dan keinginan tercapai, hidup rasanya tenang tanpa beban.

Menurut penelitian, uang memang bisa membeli kebahagiaan lho, asalkan jelas tujuannya dan jumlahnya mencapai jumlah tertentu. Ini karena mau gaji sebesar apapun, jika masih punya cicilan dan keuangan berantakan, tetap saja belum mencapai kebebasan finansial.

Oleh karena itu, mengutip YouTube ZAP Finance TVyuk hindari 5 kesalahan keuangan ini!

1. Malas atau bahkan tidak membuat rencana keuangan

Urusan finansial tanpa rencana keuangan bisa bahaya banget lho! Bahaya terbesar yang mungkin terjadi adalah alokasi penghasilan yang tidak sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Luhut Usul Bule Jadi Pengawas IKN, Jokowi Mau Pakai Cara Mudah?

Selain itu, penempatan tabungan, pembelian barang, hingga investasi bisa jadi tidak sesuai dengan kebutuhan. Sehingga, punya rencana keuangan berarti kita harus dapat memprioritaskan tujuan utama, menentukan kapan mau diraih dan bagaimana meraihnya.

2. Kebiasaan berutang untuk segala hal

Seseorang akan sulit mencapai financial freedom jika memiliki utang konsumtif, misalnya untuk gadget. Apalagi jika menutup utang dengan utang lainnya. Ini sangat jelas membuat masalah tidak akan pernah selesai.

3. Tidak ada dana darurat

Bersikap santai padahal tidak ada dana darurat adalah sebuah kesalahan. Padahal, penting untuk memiliki dana darurat. Sehingga, sebaiknya setiap orang memiliki dana darurat minimal 3x pengeluaran rutin bulanan.

Dana darurat sebaiknya berbentuk aset likuid dan nilainya tidak turun. Kamu bisa menyimpan dana darurat di tabungan, deposito, reksa dana pasar uang hingga emas. Sehingga, mulailah sisihkan minimal 5% dari penghasilan untuk mengumpulkan dana darurat. Sedikit demi sedikit hingga tercapai dana ideal.

4. Gak berinvestasi untuk mencapai tujuan keuangan utama

Jika kamu sudah berkeluarga maka wajib berinvestasi untuk rencana pendidikan anak, rencana dana pensiun, dan tujuan keuangan yang besar lainnya. Perencanaan dana pensiun sangat vital untuk seseorang yang tidak rela menurunkan gaya hidupnya di masa tua nanti. Idealnya 10% dari penghasilan saat ini disisihkan untuk kebutuhan masa depan.

Kemudian, kamu perlu tahu bahwa kenaikan biaya pendidikan setiap tahunnya mencapai 10% per tahun. Sehingga, penting untuk kamu mempersiapkan dana pendidikan anak semaksimal mungkin.

5. Malas membangun aset produktif

Aset produktif akan memberikan kita hasil secara berkala untuk kebutuhan rumah tangga. Contohnya suku bunga deposito setiap bulan, kupon obligasi, hasil sewa properti, atau bagi hasil peer-to-peer lending produktif. Itu akan mendatangkan pendapatan pasif untuk tambahan biaya sehari-hari kita.

Jika sudah menginjak 35 tahun, maka sudah saatnya mulai membeli aset-aset berpenghasilan pasif.

Mencapai kebebasan finansial mungkin terlihat sulit, tetapi setidaknya jika kamu sudah tidak bergantung pada orang tua untuk dana darurat, tidak bergantung pada anak untuk dana pensiun, tidak penjadikan teman sebagai paylater pribadi, maka kamu sudah berhasil mencapai finansial independen.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: