Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NasDem Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo: Peristiwa yang Biasa Saja

NasDem Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Syahrul Yasin Limpo: Peristiwa yang Biasa Saja Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Dedy Ramanta, buka suara ihwal usulan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas penetapan tersangka Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Dedy menyebut, pemeriksaan Syahrul merupakan hal yang biasa. Pasalnya, kata dia, tahapan pemeriksaan Syahrul masih bersifat dugaan.

"Bagi NasDem, tentu saja hal itu dianggap sebagai peristiwa yang biasa saja, karena namanya juga dugaan, dipanggil, semua warga negara juga bisa dipanggil oleh penegak hukum," kata Dedy, Jakarta, Jum'at (16/6/23).

Dia meyakini, kasus yang tengah menempa salah satu Anggota Dewan Pakar NasDem itu bukan persoalan yang serius. Bahkan, kata Dedy, Partai NasDem mendorong agar Syahrul dapat memenuhi panggilan KPK.

Baca Juga: Dugaan Korupsinya Kerap Dikaitkan dengan Isu Politik, SYL: Saya Akan Hadapi Aral-Rintangan Ini

"Kami optimis bahwa apa yang terjadi sekarang dalam hal ini Partai Nasdem menduga, nggak ada problem yang serius kok. Kami dan meminta Pak Syahrul Yasin Limpo juga untuk datang di KPK," paparnya.

Dedy juga meyakini, Syahrul memiliki kinerja dan reputasi yang baik sebagai Menteri Pertanian kabinet Joko Widodo. Kendati begitu, dia mengaku Partai NasDem akan sangat prihatin jika Syahrul terbukti melakukan korupsi.

"Kami menganggap Pak Syahrul Yasin Limpo bekerja dengan baik, punya reputasi yang baik karena kita pilih beliau punya reputasi," katanya.

"Dari aspek partai tentu saja kami prihatin kalau andaikan itu benar (korupsi)," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Syahrul Yasin Limpo diduga terseret kasus dugaan penyalahgunaan SPJ yang notabene termasuk keuangan negara (Pasal 2 atau Pasal 3 UU Tipikor). Selain itu, menteri dari Partai Nasdem itu diduga terlibat dalam kasus gratifikasi hingga dugaan suap-menyuap.

Baca Juga: Mangkir dari Jadwal Pemeriksaan, KPK Langsung Jadwalkan Ulang Pemanggilan Syahrul Yasin Limpo

Syahrul Yasin Limpo Mangkir dari Pemeriksaan KPK

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo absen dalam panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sebelumnya dijadwalkan hari ini, Jum'at (16/6/23). Adapun absennya menteri dari Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo itu disebabkan karena jadwal pertemuan para Menteri Pertanian di India dalam gelaran G20.

Syahrul sendiri mengaku akan bersikap kooperatif dan berkomitmen dalam penyelidikan KPK. Dia juga menghargai pelaksanaan penyelidikan dan mengaku telah menjadwalkan ulang kehadirannya untuk memenuhi panggilan KPK.

“Kami menghadiri pertemuan para Menteri Pertanian G20 di India. Indonesia yang telah dipercaya sebagai Presidensi G20 Tahun 2022 tentu saja sepatutnya hadir dalam penutupan perhelatan internasional tersebut," kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Jum'at (16/6/23).

Dia menyebut, posisi Indonesia dalam G20 India sebagai Troika bersama Brazil. Dalam hal ini, Indonesia akan memberikan pernyataan sekaligus penyerahan estafet keketuaan pada Brazil yang akan menjadi Presidensi tahun 2024 nanti.

Selain itu, Syahrul juga diagendakan melakukan kunjungan ke RRT dan Korea Selatan dalam rangka penguatan kerja sama moderenasi pertanian dan fasilitasi pasar ekspor pertanian. 

“Jadi, kami belum bisa memenuhi undangan KPK hari ini sama sekali bukan karena urusan pribadi, tetapi dalam rangka menjalankan tugas Negara," katanya.

Baca Juga: Absen dari Panggilan KPK, Syahrul Yasin Limpo Bertandang ke India

KPK Jadwalkan Ulang Pemanggilan Syahrul Yasin Limpo

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ali Fikri membenarkan absennya Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dari pemeriksaan.

Adapun pemeriksaan tersebut mengacu pada dugaan korupsi terkait penyalahgunaan SPJ dan gratifikasi. Ali menyebut, keabsenan Syahrul terjadi karena jadwal pemanggilan terjadi bersamaan dengan pertemuan Menteri Pertanian di gelaran G20 di India.

"Informasi yang kami terima, benar yang bersangkutan tidak bisa hadir memenuhi undangan tim penyelidik KPK pada hari ini, karena ada agenda lain, yaitu menghadiri acara G20," kata Ali dalam keterangannya, Jumat (16/6/23).

Meski demikian, Ali mengaku bahwa tim penyidik KPK telah mengirimkan kembali jadwal pemeriksaan Syahrul. Adapun penjadwalan ulang itu direncanakan pada Senin (19/6/23) mendatang.

"Tim penyelidik segera kirimkan kembali undangan permintaan keterangan dimaksud untuk dapat hadir pada Senin," katanya.

Baca Juga: Hari Ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Diperiksa KPK

Usulan Awal Penetapan Tersangka Syahrul Yasin Limpo

KPK dikabarkan telah mengusulkan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, dan dua anak jajarannya sebagai tersangka kasus korupsi penyalahgunaan surat pertanggungjawaban (SPJ) keuangan negara.

Direktur Penyidikan KPK, Komisaris Besar Asep Guntur Rahayu, juga membenarkan kabar tersebut. Dia mengaku KPK masih terus mengusut dugaan korupsi yang menyeret nama kader Partai NasDem dan pejabat Kementan lainnya berinisial KSD dan HTA.

"Karena masih pada proses penyelidikan tentu tidak bisa kami sampaikan lebih lanjut," kata Asep di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (14/6/23).

"Segera kami sampaikan perkembangannya, saat ini KPK sedang melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi di Kementan," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: