Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kalimantan dengan tema "Jangan Mudah Percaya! Waspada Investasi Tipu-Tipu di Ruang Digital" pada Jumat (16/6/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain, Direktur GIS Bursa Efek Indonesia & Dosen Studi Kelayakan Bisnis UIN SATU, Deny Yudiantoro; Direktur Syburst Corporation, Eko Prasetyo; serta dari Next Generation (NXG) Indonesia, Fikri Andhika Hardiansyah.
Baca Juga: Meningkatkan Produktivitas dengan Memaksimalkan Digital Skill
Di era digital saat ini teknologi bukan hanya memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan terhubung dengan banyak orang, melainkan teknologi juga turut mempermudah masyarakat meningkatkan kapasitas secara ekonomi salah satunya berinvestasi secara digital.
"Investasi sangat diperlukan mengingat inflasi yang terjadi terus-menerus, untuk peningkatan kekayaan, dan mengatasi ketidakpastian masa depan," ungkap Direktur GIS Bursa Efek Indonesia & Dosen Studi Kelayakan Bisnis UIN SATU, Deny Yudiantoro, narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kalimantan, Jumat (16/6/2023), dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.
Pengetahuan akan investasi digital merupakan salah satu bentuk dari kecakapan digital. Dengan memanfaatkan instrumen investasi digital, masyarakat pun bisa memperoleh manfaat di mana penggunaan internet bisa didapat secara maksimal.
Survei We Are Social dan HootSuite pada awal 2023 mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan bahwa dari tiga sub indeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, sub indeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
Indeks yang masih harus ditingkatkan tersebut dimaksudkan untuk mengajak masyarakat makin cakap digital, salah satunya agar terhindar dari penipuan termasuk investasi bodong yang sempat marak terjadi. Investasi bodong merupakan investasi di mana seseorang akan diminta sejumlah uang untuk menanamkan modal dalam produk atau bisnis yang sesungguhnya tidak pernah ada.
Untuk itu, diperlukan pengetahuan agar jangan sampai kena tipu-tipu investasi digital, misalnya dengan mempelajari dan memahami dulu produk investasi yang ditawarkan. Lalu jangan mudah tergiur keuntungan, cari testimoni produk sebanyak mungkin, mengeceknya di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga memahami dulu risiko investasi yang akan dilakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Advertisement