Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Akuisisi Perusahaan Pembiayaan, Akseleran Incar Dana Rp358,62 Miliar dari IPO

Mau Akuisisi Perusahaan Pembiayaan, Akseleran Incar Dana Rp358,62 Miliar dari IPO Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan penyedia pendanaan usaha kecil menengah (UKM) melalui platform marketplace lending, Akseleran berencana akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melakukan penawaran umum perdana (IPO) dalam waktu dekat.

Perusahaan yang berbasis peer to peer lending (P2P) ini menawarkan 2.988.493.800 saham dengan 29% dari total saham yang dicatatkan.

Dilansir dari laman e-IPO pada Senin (3/7/2023), book building atau pemesanan mulai dari 3 Juli 2023 hingga 18 Juli 2023 dengan harga Rp100 sampai Rp120. Sementara dana IPO yang dibidik sebanyak-banyaknya sebesar Rp358,62 miliar.

Baca Juga: Gesit Banget! Baru Empat Bulan, Akseleran Sudah Catat Kenaikan Pinjaman 25 Persen

Didirikan pada Oktober 2017, Akseleran atau PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) ini menyediakan produk pinjaman berbasis cashflow seperti invoice financing, PO financing dan inventory financing sebagai solusi atas permasalahan kesenjangan pendanaan yang dialami UKM, dengan besaran mencapai Rp2.000 triliun per tahunnya.

Lantas, bagaimana pertumbuhan Akseleran hingga layak menuju IPO? Sampai dengan Desember 2022, Akseleran telah menyalurkan lebih dari Rp6,5 triliun pinjaman kepada ribuan penerima pinjaman. 

Sementara itu, tingkat pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) penyaluran pinjaman mencapai 96% per tahun sejak 2018-2022.

Soal pendanaan, Akseleran didukung lebih dari 200.000 pemberi pinjaman ritel dan berbagai pemberi pinjaman institusional, termasuk dari berbagai bank di Indonesia seperti BCA, BRI, Bank OCBC, Bank Mandiri, dan Bank Jtrust.

Terkait tingkat non-perfoming loan (NPL), Akseleran mencapai tingkat NPL sebesar 0,41% dari outstanding pinjaman perseroan di akhir Desember 2022. Ditambah lagi, perusahaan ini memiliki cost of fund rendah sekitar 10%-10,5% per tahun. Ini membuatnya mampu berkompetisi dan memiliki usaha berkelanjutan.

Terkait IPO, dana hasil IPO akan digunakan untuk mengakuisisi atas 99,99% saham atau senilai Rp36,5 miliar perusahaan pembiayaan, PT Pratama Interdana Finance (PIF). 

Alasannya, Akseleran dan grup usaha perseroan dapat menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman per penerima pinjaman lebih besar serta melayani segmen lebih luas, serta meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman dan kinerja keuangan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: