Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Depan DPR, Sri Mulyani Pamer Ekonomi RI Kuat Meski Dunia Gonjang-ganjing

Di Depan DPR, Sri Mulyani Pamer Ekonomi RI Kuat Meski Dunia Gonjang-ganjing Kredit Foto: Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, selama tahun 2022, pemulihan ekonomi Indonesia terus tumbuh secara cepat, resilien, dan inklusif di tengah ekonomi dunia yang melemah dan tak pasti.

Hal tersebut disampaikannya saat melaporkan Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2022 yang sedang memasuki tahapan legislasi, dalam Rapat Paripurna ke-29 DPR RI Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Setoran Dividen BUMN Naik, Negara Kantongi Rp42,4 Triliun

"Tahun 2022 pun ditutup dengan APBN yang memiliki postur lebih sehat. Realisasi defisit 2,35% PDB. Jauh lebih kecil dari target 4,69% PDB dan dari defisit 2021 yakni 4,57% PDB," ungkap Sri Mulyani, dikutip Rabu (12/7/2023).

Sri Mulyani mengatakan, APBN 2022 telah lebih awal memenuhi target penurunan defisit di bawah 3%, sesuai dengan mandat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.

"Capaian ini luar biasa di tengah ekonomi dunia yang melemah dan bergejolak tidak pasti," imbuhnya.

Bendahara Negara itu melanjutkan, kinerja APBN pada tahun 2022 dari sisi pendapatan maupun belanja negara juga tercatat sangat baik.

Realisasi pendapatan negara tercatat mencapai Rp2.635,8 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.034,5 triliun, PNBP senilai Rp595,6 triliun, serta hibah senilai Rp5,7 triliun.

"Realisasi ini melampaui target APBN yaitu 116,31% (tumbuh 31,05% dibanding realisasi TA 2021). Tax ratio meningkat dari 9,12% PDB (2021) menjadi 10,39% PDB (2022). Prestasi capaian tertinggi dalam 7 tahun terakhir," jelasnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Lapor ke DPR Realisasi APBN Semester I 2023 Tercatat Cukup Baik

Kemudian, lanjut Sri Mulyani, realisasi belanja negara, yang terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp2.280 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa Rp816,2 triliun itu tercatat mencapai Rp3.096,3 triliun atau 99,67% dari target APBN dan tumbuh 11,12% dibanding tahun 2021.

"APBN 2022 telah berhasil mengakselerasi pemulihan ekonomi, menjadi shock absorber, pelindung rakyat dari lonjakan harga pangan dan energi akibat perang Rusia-Ukraina dan multikrisis akibat meruncingnya geopolitik yang terjadi di dunia," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: