- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IPO Akseleran Tinggal Menghitung Hari, Cek Dulu Seluk-Beluk Perusahaannya di Sini!
Baru-baru ini, kabar mengenai rencana bergabungnya suatu perusahaan fintech di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai mencuat ke permukaan. Ternyata, perusahaan yang dimaksud adalah PT Akselerasi Usaha Indonesia yang nantinya akan melantai dengan kode emiten AKSL. Untuk menimbang apakah saham perusahaan tersebut berpotensi menghasilkan cuan atau tidak, yuk, simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini!
Mengenal Akseleran: Perusahaan yang Lahir dengan Niat Mendorong Pengembangan UMKM
Mengutip dari laman resminya, diketahui bahwa Akseleran merupakan platform peer to peer lending yang menyediakan akses permodalan kepada pelaku usaha dengan suku bunga kompetitif dan fleksibel dalam tenor pinjaman, model pembayaran, serta penyertaan agunan. Sebagai catatan, perusahaan yang berada di bawah naungan Akseleran Group itu berdiri sejak tahun 2017.
Baca Juga: Sriwijaya Air Sebentar Lagi Melantai di Bursa, Yuk, Kepoin Dulu Perusahaannya!
Dengan menjunjung visi “keuangan inklusif menjadi realitas”, Direktur Utama Akseleran, Ivan Tambunan, berharap perusahaan yang dibangunnya dapat mendorong pengembangan UMKM di Indonesia yang tidak hanya menguntungkan pelaku usaha tetapi juga kumpulan pemberi pinjaman yang mendukungnya.
Untuk mewujudkannya, Akseleran membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin mengajukan pinjaman dengan syarat orang yang mengajukan pinjaman sudah menjalankan usaha setidaknya satu tahun dan berlokasi di Jabodetabek, Banten, dan Bandung.
Perlu diketahui bahwa pinjaman yang disediakan oleh Akseleran mencakup pinjaman usia produktif dan pinjaman konsumtif. Pinjaman produktif terdiri atas invoice dan PO financing, pinjaman barang dagang, pinjaman belanja modal, dan pinjaman online merchant; sedangkan pinjaman konsumtif meliputi pinjaman karyawan.
Selama menjalankan bisnisnya, Akseleran tercatat sudah mencetak rugi selama tiga tahun berturut-turut. Merujuk dari berbagai sumber, dilaporkan bahwa perusahaan tersebut sempat mengalami kerugian sebesar Rp54,7 miliar. Kerugian terus berlanjut sampai tahun 2021 dengan nominal mencapai Rp30,3 miliar. Setahun setelahnya, yakni 2023, Akseleran kembali merugi hingga Rp22,5 miliar.
Kendati demikian, perusahaan fintech tersebut sudah menyalurkan dana pinjaman sebesar Rp6,5 triliun sepanjang tahun 2022 lalu. Perusahaan Ivan Tambunan dan kawan-kawan itu juga membukukan pertumbuhan pendapatan secara berturut-turut sejak tahun 2020—2022 dengan nominal masing-masing sebesar Rp18,2 miliar; Rp39,6 miliar; dan Rp71,4 miliar.
Baca Juga: Jelang IPO, Yuk, Cermati Latar Belakang dan Target Cinema XXI!
Serba-Serbi IPO Akseleran: Harga per Saham Sampai Tanggal Melantai di Bursa
Beberapa waktu lalu, pihak Akseleran mengumumkan niatnya untuk melakukan go public dengan masa book building yang sudah dimulai sejak 3 Juli 2023 lalu sampai 18 Juli 2023 mendatang. Melansir dari public expose yang dirilis secara resmi, dikabarkan bahwa perusahaan tersebut akan mengobral sahamnya dengan harga Rp100—Rp120 per lembar.
Ivan Tambunan menyebut, Akseleran akan menawarkan 2,98 miliar lembar saham baru atau setara dengan 29% saham disetor ditempatkan setelah Initial Public Offering (IPO). Dengan demikian, diperkirakan perusahaan fintech itu dapat meraup dana sebesar Rp358 miliar melalui aksi korporasi ini.
Setelah memperoleh dana hasil penawaran umum, Akseleran rencananya akan mengalokasikan Rp36,5 miliar untuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan PT Pratama Interdana Finance dan Rp200 miliar untuk penyetoran modal kepada perusahaan yang diambil alih. Sementara itu, sisa dananya akan dipakai untuk mendukung bisnis utama sekaligus mengembangkan bisnis selanjutnya.
Untuk menjalankan misi IPO ini, Akseleran memberikan kepercayaan pada dua underwriter, yakni BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas. Perwakilan keduanya mengatakan, valuasi harga IPO Akseleran masih terbilang wajar sebab ketika menentukan harga, BCA Sekuritas dan BRI Danareksa sudah melakukan benchmarking terhadap peers-to-peers lending—baik di dalam negeri maupun luar negeri—yang sudah listed di bursa masing-masing.
Tidak hanya itu, disebutkan pula bahwa price to sales yang ditawarkan Akseleran berada di rentang 10%—25% dari price to sales emiten kompetitor. Perihal harga saham ke depannya, faktor penentu utamanya adalah kinerja perusahaan. Akseleran harus mampu mencetak performa keuangan yang positif dan mencatatkan pertumbuhan yang agresif untuk dapat mempertahankan nilai saham perusahaan.
Baca Juga: Tawarkan 8,33 Miliar Saham ke Publik, Cinema XXI Incar Dana Segar Rp2,4 Triliun
Sebagai informasi tambahan, jika semua proses berjalan dengan lancar, Akseleran akan resmi melantai di BEI pada 9 Agustus 2023 mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait:
Advertisement