Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mei 2023, OJK Sumbagut Nilai Sektor Jasa Keuangan Sumut Stabil

Mei 2023, OJK Sumbagut Nilai Sektor Jasa Keuangan Sumut Stabil Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Kantor OJK Regional 5 Sumatera Bagian Utara menilai sektor jasa keuangan di Sumatera Utara sampai data Mei tercatat tetap terjaga stabil dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai serta kinerja intermediasi yang baik, di tengah masih tingginya ketidakpastian pada perekonomian dan pasar keuangan global.

Kepala Regional 5 Sumatera Bagian Utara, Bambang Mukti Riyadi, mengatakan bahwa sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terus berlangsung, kinerja korporasi turut terangkat. Asesmen OJK sampai dengan kuartal pertama 2023 menunjukkan jumlah korporasi dalam tekanan yang sempat meningkat selama pandemi terus menurun.

Baca Juga: Perluas Akses Pembiayaan, OJK Dorong UMKM Manfaatkan Securities Crowdfunding

"Perbankan Sumatera Utara terpantau tetap resilien dengan permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai meskipun fungsi intermediasi bertumbuh terbatas. Hingga Mei 2023, total kredit perbankan di Sumatera Utara mencapai Rp248,66 triliun atau terkontraksi -2,40 persen yoy," katanya, Selasa (18/7/2023).

Penyaluran kredit didominasi oleh kredit produktif sebesar 71,22 persen dengan pertumbuhan -5,89 persen yoy. Terbatasnya pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh penyaluran kredit sektor kelapa sawit (perkebunan dan pengolahan) yang termoderasi sepanjang tahun 2023. Sementara, kredit sawit memiliki porsi cukup signifikan terhadap terhadap kredit produktif Sumatera Utara (37,49 persen).

"Peningkatan akses keuangan UMKM terus berlanjut guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Penyaluran kredit UMKM di Sumatera Utara mencapai Rp72,58 triliun dan terpantau bertumbuh optimal sebesar 11,21 persen yoy di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global. Porsi kredit UMKM terhadap kredit total juga makin mendekati target yang dicanangkan pemerintah sebesar 30 persen (Mei 2023 29,40 persen, meningkat cukup signifikan dibanding Mei 2022 25,80 persen)," ujarnya.

Selanjutnya, penyaluran kredit konsumtif terpantau bertumbuh 7,07 persen yoy dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit untuk kepemilikan kendaraan bermotor sebesar 13,25 persen yoy.

"Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) selama tahun 2023 cenderung terbatas, tetapi mulai menunjukkan peningkatan. Per Mei 2023, penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp300,48 triliun dengan pertumbuhan 2,21 persen yoy, ditopang oleh pertumbuhan simpanan Deposito sebesar 7,07 persen yoy. Struktur simpanan DPK terdiri dari 45,06 persen tabungan, 39,15 persen deposito, dan 15,79 persen giro," ujarnya.

Kualitas kredit perbankan tetap terjaga dalam level yang aman dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,89 persen (April 2023: 0,90 persen) dan NPL gross 2,56 persen (April 2023: 2,53 persen). Di sisi lain, kredit restrukturisasi Covid-19 melanjutkan tren penurunan sebesar Rp39 miliar menjadi Rp10,23 triliun (April 2023: Rp10,62 triliun).

"Ketahanan permodalan juga berada dalam level yang solid tercermin dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang makin kuat sebesar 28,16 persen (April 2023: 27,03 persen). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa kecukupan modal perbankan tetap berada pada tingkat yang memadai dalam mengantisipasi risiko kerugian," katanya.

Penghimpunan dana di Pasar Modal dari perusahaan yang ada di Sumatera Utara tercatat sebesar Rp2,51 triliun dari total sebanyak 10 perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering (IPO), 1 perusahaan yang menerbitkan obligasi, dan 5 usaha yang menjadi penerbit securities crowdfunding (SCF) yang merupakan salah satu alternatif pendanaan bagi UMKM yang potensial untuk dikembangkan di Sumatera Utara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: