Fluktuasi nilai tukar mata uang dan kebijakan moneter global yang berubah-ubah juga memberikan dampak pada nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, yang dapat memengaruhi daya saing ekspor dan impor Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mengelola kebijakan fiskal dan moneter secara bijaksana untuk menjaga stabilitas ekonomi.
“Di Indonesia, IMF menyarankan Indonesia untuk menghapus kebijakan yang dilakukan melalui larangan ekspor komoditas mentah karena dipandang restrictive dan juga mendistorsi kompetisi pasar,” imbuhnya.
Dalam merespons penilaian IMF, Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk menghadapi ketidakpastian global dan mencapai prospek ekonomi yang lebih baik. Fokus pada kebijakan pemulihan dan reformasi struktural fiskal menjadi prioritas, termasuk dalam hal diversifikasi ekonomi, investasi dalam infrastruktur, meningkatkan daya saing industri, dan memperkuat sektor ketahanan pangan.
“Kemudian IMF menyarankan Indonesia untuk melanjutkan momentum reformasi fiskal struktural, mengakhiri kelonggaran supervisi regulasi pada pandemi, menghapus larangan ekspor komoditas secara bertahap, dan menjaga transisi hijau,” pungkasnya.
Baca Juga: Gangguan IMF dan WTO Tak Pengaruhi Investasi ke Indonesia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti
Advertisement