Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, dengan tema "Tips Tingkatkan Kemampuan Digital Marketing untuk UMKM Pemula" pada Senin (31/7/2023).
Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Kreator Konten Michelle Wanda, Ketua Umum Relawan TIK Fajar Eri Dianto, dan Dosen STAI Al Muhajirin Purwakarta Dian Ikha.
Pemanfaatan teknologi dan internet saat ini kian masif. Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 menunjukkan pengguna internet di Indonesia saja sudah mencapai 214 juta atau 77 persen dari total penduduk.
Namun, hal itu belum sejalan dengan keterampilan digital masyarakat Indonesia. Lantaran menurut data BPS pada 2018, dari tiga subindeks dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.
Ketua Umum Relawan TIK, Fajar Eri Dianto, mengatakan, interaksi warganet termasuk juga dalam budaya dan adat istiadat yang memunculkan standar etika baru agar bisa merasa nyaman dalam bersosialisasi dan bekomunikasi.
"Terciptanya standar baru yang disebut netiket (etika berinternet) juga menjadi acuan komunikasi di lingkungan sosial media, terutama dimanfaatkan untuk berniaga," kata Fajar saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Senin (31/7/2023).
Ia menyambung, etika digital diperlukan oleh pelaku usaha UMKM untuk berinteraksi dan berkolaborasi dengan pelanggan secara online. Itu sebabnya, pelaku UMKM harus mengedepankan etika melalui asas kesadaran, tanggung jawab dan integritas dalam menyampaikan konten, memberi respons, maupun tanggapan atau informasi kepada pelanggannya terkait produk maupun jasanya.
Platform digital sendiri memiliki keuntungan jika dimaksimalkan penggunaannya oleh pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar, mempermudah riset pasar, menciptakan brand awareness serta penghematan biaya promosi. Terdapat fitur-fitur yang bisa digunakan pelaku UMKM untuk membuat konten maupun menyampaikan pesannya kepada audiens.
Namun perlu diingat, pelaku UMKM harus memilih platform yang sesuai dengan target pasarnya, serta membuat konten berkualitas, tanpa melakukan plagiarisme karena sudah mengenal etika digital.
"Namun pelaku UMKM juga bisa menggunakan fitur berbayar untuk meningkatkan jangkauan dengan memantau kinerja sosial medianya," tambah Fajar.
Baca Juga: Studi DFS-RISE: Platform Digital Makin Diandalkan dalam Mencari Nafkah dan Pekerjaan
Berbagai kiat agar produk atau jasa semakin dikenal adalah dengan mengikuti tren di dunia digital. Hal itu bisa dilakukan dengan memakai fitur analisa di sosial media, mengikuti para influencer terkenal atau memakai jasa mereka, mempelajari hastag populer, dan memaksimalkan kampanye yang telah dibuat.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Advertisement