Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pembangunan Infrastruktur Jangka Panjang, Buat WSBP Yakin Kinerja akan Pulih Dalam Waktu 3 Tahun

Pembangunan Infrastruktur Jangka Panjang, Buat WSBP Yakin Kinerja akan Pulih Dalam Waktu 3 Tahun Kredit Foto: Annisa Nurfitriyani
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meyakini kinerja perseroan akan pulih dalam kurun waktu 3 tahun. Hal ini didorong oleh gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk, Asep Mudzakir mengungkapkan bila perseroan menyadari jika proses penyehatan kembali perseroan memerlukan waktu yang tidak singkat. 

Dan, pemulihan WSBP tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur jangka panjang. 

“Butuh waktu 3 tahun untuk benar-benar pulih. Tapi kami manejemen baru tentunya ingin bawa WSBP on the track,” ujar Asep. 

Asep mengatakan jika perseroan telah menyiapkan program transformasi yang akan mendorong pertumbuhan pangsa pasar non Waskita Grup. Tercatat, hingga Juni 2023, kontrak baru perseroan mencapai Rp975 miliar. Dari nilai tersebut sebesar 57% diperoleh perseroan dari proyek swasta, 36% dari Waskita Grup, 6% dari BUMN Grup non Waskita, dan 1% dari pemerintah. 

Baca Juga: Bisnis Readymix Melesat 91%, WSBP Cetak Pendapatan Rp642 Miliar di Semester I 2023

Terkait dengan proses restrukturiasai yang telah disepakati dengan para kreditur, Asep menyebut bahwa WSBP telah menyelesaikan penyelesaian utang dengan bank sebesar Rp 4,01 triliun melalui skema Long Term Loan (LTL) dengan tenor 17 tahun (bullet payment).

“Untuk skema LTL bunga tahun ke 1 hingga 9 itu 2%, tahun 10 sampai 13 3%, dan 14 sampai 17 tahun itu 4%,” jelasnya. 

Sementara untuk utang terhadap vendor, perseroan sudah membayarkan utang Rp668 miliar lewat ketersediaan kas hasil usaha atau Cash Flow Available For Debt Service (CFADS) kepada vendor. “Tenor CFADS ini 5 tahun (pembayaran setiap 6 bulan),” tambah Asep.
Perseroan pun sudah mengimplementasikan konversi utang ke ekuitas terhadap vendor dengan nilai Rp1,7 triliun. “Konversi dilakukan pada tahun pertama setelah homologasi,” terangnya. 

Baca Juga: Restrukturisasi WSBP akan Terbitkan 33,6 Miliar Saham Baru

Adapun, yang saat ini tengah diproses yakni utang atas pemegang obligasi dan kreditur lainnya senilai Rp445 miliar perseroan yang akan dilaksanakan melalui CFADS. Lalu, ditambah dengan obligasi wajib konversi (OWK) Rp2,52 triliun. “OWK bertenor 10 tahun, zero-coupon. Konversi dilakukan pada tahun ke 10 pasca penerbitan,” ungkap Asep. 

Selain itu, Asep juga menguraikan perseroan telah menerbitkan 28 miliar saham baru dalam rangka konversi utang menjadi ekuitas dengan skema private placement senilai Rp1,43 triliun terhadap 394 vendor. 

Menurut Asep, langkah perseroan mengkonversi utang menjadi ekuitas ini dapat membantu struktur permodalan WSBP dengan total utang turun 51%, total liabilitas jangka pendek terpangkas 55%, total liabilitas minus 20%, dan membuat total ekuitas perseoan naik 60%. 

“Ekuitas yang lebih sehat akan mengakselerasi pemulihan kinerja WSBP. Dengan profil keuangan yang lebih baik, WSBP dapat kembali berpartisipasi dalam tender konstruksi skala besar,” uraijnya. 

WSBP pun menegaskan konversi obligasi menjadi OWK Rp1,85 Triliun dan pembayaran CFADS Tahap 2 akan Dilaksanakan pada kuartal III. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: