Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amunisi Siap, Merdeka Copper Gold Segera Lunasi Dua Obligasi dalam Waktu Dekat

Amunisi Siap, Merdeka Copper Gold Segera Lunasi Dua Obligasi dalam Waktu Dekat Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan kesiapannya untuk melunasi pokok dan melakukan pembayaran bunga terhadap dua obligasi yang akan segera jatuh tempo. Berdasarkan keterbukaan informasi, diketahui bahwa dua obligasi yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan III Merdeka Copper Gold Tahap III Tahun 2022 Seri A dan Obligasi Berkelanjutan I Merdeka Copper Gold Tahap II Tahun 2020 Seri B.

Sekretaris Perusahaan, Adi Adriansyah Sjoekri, menyampaikan bahwa Obligasi Berkelanjutan III akan jatuh tempo pada 8 September 2023, sedangkan Obligasi Berkelanjutan I akan jatuh tempo pada 9 September 2023. Sementara itu, nilai Obligasi Berkelanjutan III mencapai Rp1,47 triliun; sedangkan nilai Obligasi Berkelanjutan I menyentuh angka Rp151 miliar.

Baca Juga: Raup Rp634,24 Miliar Dana IPO Obligasi, Ternyata Adhi Karya Salurkan untuk Tiga Segmen Ini!

“Obligasi Berkelanjutan III mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 5,50%; sedangkan Obligasi Berkelanjutan I mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 10,25%. Keduanya akan dibayarkan sesuai tanggal jatuh tempo melalui PT Kustodian Sentral Efek (KSEI),” jelas Adi dalam keterbukaan informasi, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.

Perlu diketahui bahwa bunga Obligasi Berkelanjutan III yang perlu dibayarkan adalah bunga bulan keempat, sedangkan bunga Obligasi Berkelanjutan I yang perlu disetorkan adalah bunga kedua belas. Adi menegaskan, pembayaran dua obligasi itu tidak berpengaruh terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan.

Baca Juga: Incar Dana Rp3 Triliun, Wahana Inti Selaras Banderol Kupon Obligasi Hingga 9%

Sebagai informasi tambahan, pada kuartal pertama tahun 2023, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan itu mencatatkan kemerosotan laba hingga 95,53% menjadi US$3,11 juta. Padahal, pendapatan usaha terpantau meroket hingga 74,03% menjadi US$214,21 juta. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: