Pengalaman Pelanggan dan Ekspansi Bisnis Dorong Investasi Conversational AI di Wilayah Asia Pasifik
Kredit Foto: OctaFX
Sementara itu, Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara ASEAN, sesudah Filipina dan Thailand, dalam penggunaan solusi CPaaS untuk bisnis. Saat ini, 57% bisnis di Indonesia sudah menggunakan solusi CPaaS yang sebagian besar didorong oleh transformasi digital, perluasan bisnis, penciptaan aliran pendapatan baru, serta peningkatan produktivitas karyawan.
Di sisi lain, sebagian besar organisasi di Asia Pasifik berencana untuk berinvestasi secara khusus untuk platform komunikasi selama 2023-2024, bertujuan memberikan pengalaman pelanggan yang unik dan kompetitif bagi para pengguna media sosial yang berkembang di wilayah ini – sebagian besar berusia muda, aktif, dan menyadari kekuatan pengaruh mereka sendiri.
Baca Juga: Lewat Kolaborasi, Feedloop AI Berambisi Memaksimalkan Potensi AI untuk Efisiensi Bisnis
Country Manager Infobip Indonesia, Rifa Haryadi, mengatakan perdagangan percakapan telah menjadi hal penting bagi bisnis agar dapat bersaing dalam era ekonomi digital.
"Sejalan dengan itu, 67% bisnis di Indonesia berencana meningkatkan investasi mereka terhadap platform komunikasi bisnis sepanjang 2023/2024. Selain itu, kami telah melihat perubahan besar dalam cara brand berkomunikasi dengan para pelanggan mereka saat ini. Sebagai contoh, bank-bank terkemuka di Indonesia telah menggunakan platform kolaborasi tersemat, seperti video, file-sharing dan perpesanan yang menyederhanakan komunikasi mereka dengan pelanggan – memangkas waktu tunggu hingga 50 persen," katanya
Beberapa sektor industri seperti perbankan dan asuransi, ritel/eCommerce, aplikasi on-demand menjadi sektor bisnis utama di Indonesia yang dapat mendapatkan manfaat dari CPaaS secara langsung.
Lebih lanjut, meskipun negara-negara di wilayah Asia Pasifik berencana meningkatkan investasinya dalam solusi CPaaS dan SaaS, mereka didorong oleh motivasi yang berbeda-beda.
Secara khusus, bisnis di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan menciptakan aliran pendapatan baru. Sementara di negara lain, bisnis lebih termotivasi untuk meningkatkan dan memobilisasi proses bisnis mereka, serta melihat kesempatan ekspansi bisnis domestik dan internasional.
"Eksistensi solusi CPaaS semakin diakui sebagai katalis penting yang mendukung pengalaman perdagangan percakapan. Faktanya, 27% bisnis di Asia Pasifik secara aktif bermitra dengan penyedia platform CPaaS untuk menghadirkan interaksi dengan pelanggan yang kontekstual, tidak hanya untuk meningkatkan profitabilitas, namun juga mendorong interaksi yang memuaskan secara emosional. Tren ini menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi untuk memenuhi permintaan pelanggan dan mencapai kesuksesan bisnis," ujar Nikhil Batra, Research Director, Telekomunikasi, IDC Asia Pasifik.
Pada akhirnya, bisnis yang berencana memulai perjalanan perdagangan percakapan mereka membutuhkan mitra yang berpengalaman, karena tidak semua solusi teknologi memiliki kapabilitas yang sama. Platform dengan kemampuan omnichannel yang baik menjadi solusi ideal bagi bisnis karena mampu membangun keterlibatan pelanggan yang bermakna dan berkualitas tinggi.
Selain itu, kemampuan integrasi yang mudah juga diperlukan karena ini memastikan pengalaman pelanggan yang lebih baik, serta kepatuhan terhadap kebijakan keamanan dan audit.
Oleh karenanya, penyedia platform CPaaS harus cepat tanggap dalam menghadapi beragam studi kasus baru terkait penggunaan teknologi dan tren teknologi yang dapat membantu mendorong pertumbuhan bisnis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement