Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jack Dorsey Bela Elon Musk yang Digeruduk Warganet: Menjalankan Twitter Itu Sulit!

Jack Dorsey Bela Elon Musk yang Digeruduk Warganet: Menjalankan Twitter Itu Sulit! Kredit Foto: Reuters/Chris Wattie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey membela Elon Musk di tengah reaksi keras warganet atas batas jumlah tweet yang dapat dilihat pengguna per hari. Dorsey pun mengungkap bahwa menjalankan Twitter itu sulit, ujarnya di Twitter.

“Saya tidak berharap tekanan itu menimpa siapa pun. Saya percaya bahwa tim melakukan yang terbaik di bawah kendala yang mereka miliki, yang sangat besar,” lanjutnya lagi.

Melansir New York Post di Jakarta, Selasa (4/7/23) mantan CEO Twitter itu menambahkan bahwa sangat mudah untuk mengkritik keputusan Musk.

Baca Juga: Jack Dorsey Koar-Koar Twitter Bakal Ditutup Pemerintah India, Ternyata Kenyataannya Membagongkan!

"Tetapi saya tahu tujuannya adalah untuk melihat Twitter berkembang," ujarnya.

Musk mengumumkan pada hari Sabtu bahwa situs tersebut akan membatasi jumlah tweet yang dapat dilihat pengguna setiap hari, pembatasan ini digambarkan sebagai upaya untuk mencegah pengikisan data yang berpotensi berharga secara tidak sah dari platform media sosialnya.

Twitter sekarang mengharuskan orang untuk masuk untuk melihat tweet dan profil perubahan dalam praktik lama untuk memungkinkan semua orang membaca obrolan tentang apa yang sering disebut-sebut Musk sebagai alun-alun kota digital dunia.

Pembatasan dapat mengakibatkan pengguna dikunci dari Twitter selama sehari setelah menggulir beberapa ratus tweet. Ribuan pengguna mengeluh pada hari Sabtu karena tidak dapat mengakses situs tersebut. Musk mengatakan langkah itu adalah "tindakan darurat sementara."

Pada Sabtu sore, akun terverifikasi dapat membaca hingga 6.000 postingan per hari, akun belum terverifikasi 600 per hari dan akun belum terverifikasi baru 300 per hari.

Beberapa jam kemudian, jumlahnya diperbarui masing-masing menjadi "10K, 1K & 0,5K", kata Musk.

“Kami mendapatkan data yang dijarah begitu banyak sehingga merendahkan layanan untuk pengguna biasa!” Kata Musk dalam tweet.

Dia menambahkan bahwa ratusan organisasi atau lebih mengorek data Twitter dengan sangat agresif sehingga memengaruhi pengalaman pengguna.

Dorsey digantikan sebagai CEO Twitter oleh Parag Agrawal, sebelum dia dan seluruh tim manajemen dipecat setelah Musk mengakuisisi situs tersebut seharga USD44 miliar (Rp659 triliun) Oktober lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: