Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begini Tips dan Trik Atur Keuangan untuk Generasi Sandwich

Begini Tips dan Trik Atur Keuangan untuk Generasi Sandwich Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di Indonesia, fenomena generasi sandwich menjadi istilah yang populer. Berdasarkan data yang ada, menunjukkan bahwa sekitar 56 juta penduduk Indonesia yang berada di usia produktif menghadapi tekanan finansial sebagai generasi sandwich.

Generasi sandwich adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan individu yang tidak hanya menanggung biaya hidup untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk anggota keluarga lainnya, seperti orang tua, anak, keponakan, atau saudara.

Dalam sebuah perbincangan bersama Maudy Ayunda dalam segmen Spotlight, Prita Ghozie Hapsari, CEO ZAP sekaligus Financial Planner, memberikan wawasan tentang jenis-jenis generasi sandwich dan tips untuk mengelola keuangan mereka. Baca Juga: Generasi Sandwich Mau Beli Kendaraan Impian? Ini Tips Biar Kantong Gak Jebol

Prita mengungkapkan kategori yang pertama adalah Traditional Sandwich Generation atau orang yang memiliki tanggungan ke atas (orang tua) dan ke bawah (anak, keponakan). Mereka harus mengatasi tanggungan finansial dari dua generasi sekaligus.

Selanjutnya Club Sandwich Generation, adalah orang-orang yang menghadapi beban lebih besar. Misalnya tanggungan yang mencakup orang tua, kakek-nenek, cucu, saudara, dan sepupu. 

“Biasanya, mereka merasa seperti “terjepit” dalam beban tanggungan keluarga yang kompleks. Alhamdulillah aku tidak di kedua posisi itu (traditional dan club sandwich generation),” tutur Prita, dikutip dari kanal Youtube Maudy Ayunda pada Minggu (03/09/2023).

Adapun kategori Open-faced Sandwich Generation. Kelompok ini hanya memiliki tanggungan ke orang tua atau saudara kandungnya saja. Meski jumlah tanggungan lebih sedikit, mereka tetap menghadapi tantangan finansial yang signifikan.

“Nah aku pernah ada di posisi ini, karena dulu aku menikah muda. Aku dan suami punya anak duluan sebelum kita punya pekerjaan. Jadi mau nggak mau harus ada tanggungan anak, di saat keuangan kita terbatas,” ungkapnya.

Prita juga memberikan beberapa tips penting untuk membantu generasi sandwich mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. Ia mengungkapkan bahwa pertama kali yang harus dilakukan jika di posisi generasi sandwich adalah memahami diri sendiri dan keluarga. 

Penting untuk memahami diri sendiri dari segi perencanaan finansial. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan keluarga, tujuan finansial, dan kondisi keuangan saat ini.

“Dengan mengetahui semuanya, maka kita dapat menilai apakah situasi generasi sandwich ini bersifat permanen atau akan selesai dengan sendirinya,” jelasnya.

Selain itu, tips berikutnya adalah catat pengeluaran. Banyak orang belum menyadari pentingnya mencatat pengeluaran. Dengan mencatat pengeluaran, seseorang dapat secara jelas melihat seberapa efisien mereka mengelola keuangan. 

“Jika hasilnya negatif, maka solusinya adalah mengisi gap untuk mengevaluasi apakah perlu hidup lebih hemat atau mencari cara untuk meningkatkan pemasukan,” imbuhnya lagi. Baca Juga: Cara Melakukan Proteksi dari Risiko dalam Perencanaan Keuangan

Prita mengatakan cara yang tak kalah penting adalah hiduplah sesuai dengan kemampuan finansial. Salah satu penyebab utama masalah keuangan adalah gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan finansial. 

Prita menekankan bahwa penting untuk hidup sesuai dengan apa yang dapat dibeli saat ini, daripada meminjam uang untuk mempertahankan gaya hidup yang tidak dapat dipertanggungjawabkan di masa depan.

“Misalnya, ada kejadian mau naik haji tapi harus ada syukuran gede-gedean atau setiap nikah harus begini. Jadi, tidak mau menurunkan sesuai dengan kemampuannya. Ini yang mengakibatkan mereka tergulung menjadi generasi sandwich,” ujar Prita.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: