Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turut Dorong Pembangunan, Para Konglomerat Indonesia Mulai Investasi di IKN

Turut Dorong Pembangunan, Para Konglomerat Indonesia Mulai Investasi di IKN Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur memang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk pembangunan tahap 1 (2022-2024), dana yang dibutuhkan adalah sekitar Rp466– 486 triliun. Diketahui bahwa pemenuhan dana tersebut 20% akan dari pemerintah, sedangkan 80% lainnya diharapkan bisa terpenuhi oleh investor swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri. 

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan semata-mata agar tidak hanya pemerintah saja yang berkontribusi dalam membangun ibukota baru Indonesia, melainkan pihak swasta juga membantu mendorongnya. 

“Kita ingin membangun budaya baru, budaya kerja produktif. Nusantara adalah masa depan Indonesia dan itu hanya bisa terwujud bila ada upaya bersama. Bukan hanya pemerintah yang membangun, karena pemerintah hanya 20%, sedangkan 80% pembangunan IKN diharapkan dari swasta, para investor,” kata Presiden Jokowi dalam pertemuannya dengan pengurus Kadin Indonesia di Jakarta, pada 18 Oktober 2022. Baca Juga: 2045 Siap Jadi Smart City, Pembangunan dan Penerapan IKN Serba Ramah Lingkungan dan Canggih

Pemerintah sendiri dikabarkan telah mengalokasikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp88,54– 92,34 triliun untuk pembangunan IKN tahap 1. Sementara itu, sisanya, Rp377,46 -393,66 triliun direncanakan akan dipenuhi oleh pihak swasta. 

Investor Swasta Akan Mulai Masuk, Apa Saja yang Akan di Bangun?

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono mengungkapkan bahwa investor-investor dari pihak swasta tak lama lagi akan masuk ke Nusantara untuk berinvestasi. Ia mengatakan bahwa para investor swasta akan berkontribusi dalam membangun fasilitas pelayanan publik, seperti rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan.

“Sebentar lagi kita akan melihat swasta untuk mulai masuk. Dan swasta ini nanti juga akan membangun mall, rumah sakit, fasilitas pendidikan, dan juga beberapa tempat untuk hangout,” ujarnya dilansir dari kanal YouTube CNN Indonesia “Melaju Membangun Ibu Kota Nusantara - Insight With Desi Anwar,” Minggu (10/9/2023). 

Ia menyebutkan, ada sekitar 200 lebih investor swasta, baik dari lokal maupun luar negeri yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Namun, beberapa diantara mereka masih dalam tahap melakukan penilaian kelayakan terhadap proyek IKN sebelum benar-benar masuk berinvestasi. 

“Jadi kalau lihat dari minat, dari swasta ini memang luar biasa, lokal dan foreign. Kalau kita baca dari letter of interest, itu sekitar 200 lebih. Tapi kan ini baru intent, masih banyak yang melakukan feasibility study, minta kepada kami, kami keluarkan yang namanya NDA (non disposal agreement),” ungkapnya. 

Dalam tahap 1 (2022-2024) pembangunan IKN, ia mengatakan bahwa investor-investor swasta yang akan masuk meliputi dari sektor properti, pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, energi, dan teknologi. 

“Yang masuk ini tahap pertama yang saya lihat akan segera deal properti, kemudian tadi pendidikan, kesehatan, department store dan segala macam, restoran dari yang high scale sampai juga pecel lele, kemudian perbankan. Dari sisi infrastruktur, energi terbarukan juga banyak yang berminat. Smart city dengan segala macam komponennya, data center, digital, technology,” bebernya.

Bambang lalu memberikan bocoran bahwa ada tiga rumah sakit besar di Indonesia yang akan membangun cabang barunya di IKN. Sementara itu, di sektor pendidikan, sekolah swasta internasional, Jakarta Intercultural School juga disebut akan mendirikan cabangnya di Nusantara. Baca Juga: Update Pembangunan IKN, Sudah Sampai Mana Saja?

“Kita sedang in the middle of deal dengan swasta untuk pembangunan rumah sakit. Cukup banyak, ada dua atau tiga rumah sakit swasta besar yang namanya sudah tidak asing ingin membangun di IKN.  Kalau untuk sekolah juga saya sudah di bocorin ini ada dari sekolah internasional JIS (Jakarta Intercultural School) tertarik akan masuk. Tapi namanya harus diubah ya, jadi NIS (Nusantara Intercultural School),” tukasnya. 

Konglomerat Indonesia yang Akan Turut Dorong Pembangunan IKN

Selanjutnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ada dua konglomerat Indonesia yang akan berinvestasi di IKN untuk membangun sejumlah proyek properti. Mereka adalah Sugianto Kusuma atau kerap disapa Aguan, pendiri Agung Sedayu Group, dan Anthony Salim, pemilik Salim Group.

"(Investasi) jalan. Kemarin kan saya memimpin tim ke IKN dan pengusaha-pengusaha domestik kita seperti Pak Aguan, Pak Anthony Salim," ujarnya usai acara groundbreaking pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat, dikutip dari Antaranews, Minggu (10/9/2023). 

Kedua konglomerat tersebut dikabarkan akan membangun sejumlah fasilitas pendukung, seperti hotel, restoran, hingga mal. Namun, Bahlil tidak mengungkapkan secara rinci mengenai nilai investasi dari para pengusaha nasional itu di IKN.

"Nilainya (investasi) saya cek ya. Tapi yang jelas sudah ada hotel nanti, sudah ada resto, sudah ada mal. Itu akan dibangun," bebernya.

Dikabarkan bahwa kedua konglomerat tersebut akan melakukan groundbreaking pada September 2023 agar bisa mengejar pembangunan IKN yang ditargetkan akan rampung sebelum Agustus 2024 mendatang. 

"Bulan September mereka sudah lakukan groundbreaking beberapa pembangunan seperti hotel, kemudian ruang pertemuan juga restoran. Selesainya 2024 makanya kami kerja marathon nih," pungkas Menteri Investasi/Kepala BKPM itu.

Tidak hanya Agung Sedayu Group dan Salim Group, berikut beberapa nama konglomerat lain  yang dikabarkan akan berinvestasi di IKN: 

  1. Ciputra 

Melalui bendera PT Citra Group Kotabaru, Ciputra Group juga dikabarkan akan membangun kawasan hunian terpadu di IKN bertajuk Citra City Nusantara. Kawasan terpadu itu terdiri dari perumahan, hotel, lapangan golf, Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE), serta botanical garden. Raksasa properti ini diharapkan memulai pembangunan proyek Citra City Nusantara paling lambat Kuartal IV-2024.

"Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini merupakan milestone yang sangat berarti bagi kami," ujar Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata pada acara Penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama antara Citra Kotabaru Nusantara dengan PT Bina Karya terkait Pengembangan Kawasan Terpadu di Kantor Pusat Ciputra Group, Ciputra World 1 Jakarta, Kamis (6/7/2023). Baca Juga: Top! Temui Macron di G20 India, Jokowi Bawa Oleh-oleh Investasi dari Perancis untuk IKN

  1. Summarecon

Selain Aguan, Anthony Salim, Ciputra, PT Summarecon Agung Tbk merupakan naga properti yang turut memanfaatkan peluang investasi di IKN. Berbeda dengan lainnya, Summarecon akan membangun rumah susun ASN di IKN melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Perusahaan properti yang dimiliki Sugianto Nagaria itu disebut akan membangun 6 tower dari total 66 tower Rusun ASN di IKN. Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan, Haryo Bekti Martoyoedo mengatakan, proyek 66 tower rusun itu masih dalam tahap kajian studi kelayakan dan ditargetkan hasil review selesai pada September 2024.

"Kalau lihat KPBU-kan ada kajian-kajian yang di-review, termasuk teknisnya seperti apa, desainnya seperti apa," katanya saat ditemui usai acara Neighborhood Densification di Jakarta, Selasa (29/8/2023). 

Menurut dia, Kementerian PUPR telah menentukan basic design untuk proyek ini, salah satunya mengatur luasan tiap unit sekitar 98 meter persegi. 

  1. Pawukon

Raksasa properti Indonesia, Pakuwon Group melalui PT Pakuwon Jati Tbk juga disebut akan membangun pusat perbelanjaan yang terintegrasi dengan apartemen dan hotel di IKN. Rencananya, proyek tersebut akan dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Pakuwon Jati pun telah melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) selaku Badan Usaha Otorita (BUO), pada Juni 2023 lalu.

"Kami sudah bangun properti di banyak kota-kota besar di Indonesia.Sekarang saatnya mulai pembangunan di IKN," ujar Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra, dalam keterangan resmi.

Dia optimistis dengan rencana pembangunan properti tersebut. Sebab, pengembangan IKN merupakan peluang yang menguntungkan dalam jangka panjang. keputusan Pakuwon untuk melakukan investasi di IKN didasari oleh posisi Perseroan sebagai salah satu pengusaha properti terbesar di Indonesia.

"Jadi merasa ada kewajiban tersendiri untuk mulai pembangunan terlebih dahulu di ibu kota kita yang baru nanti," pungkas Stefanus.

  1. Sinar Mas

Tak ketinggalan, Sinar Mas Group juga dikabarkan turut bergabung di barisan konglomerat-konglomerat yang akan membuka usaha-nya di ibukota negara baru. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil yang menyebut bahwa Franky Widjaja selaku putra dari konglomerat pendiri Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja bergabung berinvestasi di IKN. Baca Juga: Investasi IKN Dengan Melibatkan UMKM, Pengamat Memuji Langkah Menteri Bahlil

Bagaimana Dampak Investasi Swasta terhadap Pembangunan IKN?

Dengan bergabungnya para investor-investor swasta di IKN tentu saja banyak memberikan dampak-dampak positif. Rencana-rencana para konglomerat untuk membangun fasilitas pelayanan publik di Nusantara, seperti sekolah, rumah sakit, hotel, restoran, dan lain-lain akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di ibukota baru tersebut. 

Bambang menilai, pembangunan-pembangunan fasilitas publik oleh pihak swasta akan mendorong penyerapan banyak tenaga kerja di IKN. “Akan terjadi peningkatan, karena swasta mulai masuk. Dan itu nanti akan menambah tenaga kerja,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, untuk proyek IKN, saat ini terdapat sekitar 7-10 ribu pekerja konstruksi. Jumlah tersebut diharapkan meningkat hingga 12 ribu pekerja seiring masuknya investor-investor swasta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: