Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Berikan Bansos, Pemeritah Sambangi Masyarakat Mapia Papua

Berikan Bansos, Pemeritah Sambangi Masyarakat Mapia Papua Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) menyalurkan bantuan ke salah satu pulau terdepan Indonesia, yakni Kepulauan Mapia, kabupaten Supiori, Papua.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo, mengatakan penyaluran bantuan ini bukan sekedar bentuk perlindungan sosial bagi masyarakat, tetapi juga salah satu upaya untuk merawat kedaulatan di pulau-pulau terdepan.

“Penyaluran bansos bagi masyarakat Mapia bukan sekedar bentuk perlindungan sosial, tapi juga salah satu upaya untuk merawat kedaulatan di pulau-pulau terdepan. Sebab hilangnya pulau terdepan bukan sekedar kehilangan wilayah, tapi juga berdampak pada bergesernya batas teritori wilayah Indonesia secara siginifikan,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga: Muhadjir: Tangani 1.000 Orang Miskin di Papua Lebih Sulit Dibanding Tangani 10.000 di Jakarta

Menurutnya, kehadiran tim Kantor Staf Presiden di Pulau Mapia untuk memastikan program perlindungan sosial bagi masyarakat di pulau terdepan benar-benar berjalan dan dirasakan oleh masyarakat. Memang tidak mudah karena pulau-pulau terdepan terletak di daerah terpencil dan sulit dijangkau. "Tapi harus dilakukan. Sebab sudah menjadi amanat Presiden Jokowi bahwa program perlindungan sosial tidak hanya dirasakan yang di Jawa saja, tapi untuk semua,” jelasnya.

Dia menjelaskan, masyarakat Mapia telah merasakan manfaat program sosial pemerintah, baik dalam bentuk bansos maupun pemberdayaan. Ia mencontohkan penyaluran bantuan berupa alat pompa dan penyimpanan air membuat masyarakat tidak lagi kesulitan air tawar. Seluruh rumah di sini juga sudah bisa merasakan penerangan lampu tenaga surya yang sebelumnya masih menggunakan lampu minyak.

“Contoh lain, bantuan berupa mesin pembuatan minyak goreng kelapa membuat masyarakat sudah tidak perlu berhari-hari berlayar untuk mendapatkan minyak goreng sawit,” tambahnya.

Meski demikian, menurut Abraham, pemerintah masih memiliki pekerjaan besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Mapia, terutama terkait dengan penyediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Salah satunya ketersediaan akses untuk lulusan Sekolah Dasar (SD). 

“Di kepulauan ini tidak ada SMP. Jarak terdekat di kota Biak yang harus ditempuh sekitar 19 jam untuk sekali perjalanan laut. KSP akan membahas ini dengan pihak terkait,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepulauan Mapia terletak di ujung utara pulau Papua, 300 kilometer dari pulau Biak. Kepulauan yang berada di perairan Samudera Pasifik ini merupakan satu dari beberapa pulau terdepan yang pernah menjadi sengketa antara Indonesia dengan negara lain. Pulau ini ditinggail 298 jiwa.

Baca Juga: Perusahaan Tambang Berkomitmen Bantu Percepatan Pembangunan Papua

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: