Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komunikasi Lintas Geografis Membutuhkan Standar Etika Baru di Dunia Digital

Komunikasi Lintas Geografis Membutuhkan Standar Etika Baru di Dunia Digital Kredit Foto: Unsplash/Microsoft Edge
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan sekitarnya, pada Jumat (15/9/2023).

Bangsa Indonesia memiliki keragaman pada masyarakatnya, ada banyak suku, ras, agama, kelompok, maupun budaya di dalamnya. Setiap suku bangsa bahkan memiliki ciri dan karakter sendiri dalam aspek sosial budaya.

"Hal ini berpengaruh juga pada kondisi saat ini, di mana teknologi dipandang sebagai anugerah karena membantu manusia dalam meruntuhkan batasan ruang dan waktu yang selama ini menghambat proses pendidikan dan komunikasi masyarakat," ungkap dosen STAK, Taruna Bakti Jakarta, Serius Zebua saat menjadi narasumber #MakinCakapDigital 2023.

Baca Juga: Starlink Milik Elon Musk Bakal Hadir di Indonesia, Menkominfo: Tak Akan Ganggu Bisnis Opsel

Dengan keberadaan internet, sekarang warga digital bisa berpartisipasi dan berinteraksi dengan berbagai perbedaan kultural. Hal inilah yang kemudian membutuhkan adanya standar baru etika digital, agar hubungan yang dibangun lintas geografis ini tetap bisa harmonis.

Terlebih menurut survei We Are Social dan HootSuite, pengguna internet di Indonesia semakin bertambah pesat. Bahkan, di pertengahan awal 2023 jumlahnya mencapai 215 juta atau hampir 80 persen total penduduk.

Tingginya jumlah pengguna belum sepadan dengan kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

Etika di dunia digital meliputi aspek kesadaran, tanggung jawab, integritas, serta kebajikan yang memiliki nilai kemanfaatan bagi manusia. "Bicara tentang etika maka kita berbicara tentang sistem etika moral yang menjadi pegangan untuk berperilaku dengan satu orang dan lainnya, berlaku meskipun individu ketika sedang sendirian," sambungnya.

Sementara itu, etiket dipahami lebih kepada perilaku saat berinteraksi dengan pihak lain. Sehingga, netiket sebagai etiket berinternet bisa dikatakan merupakan tata krama berinternet. Di mana penggunanya harus selalu menyadari bahwa ia berinteraksi nyata dengan manusia lain di jaringan nyata dan bukan sekedar dengan huruf atau angka di jaringan lain tapi dengan manusia.

Sebagai informasi, webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi, antara lain dosen STAK, Taruna Bakti Jakarta, Serius Zebua dan Founder Zeotech, Muhammad Arifin, Jurnalis Medcom.id, Akhmad Rofahan, serta dari RTIK, Hani Purnawanti.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Baca Juga: Abi Rekso: Said Aqil Siroj Institute Apresiasi Komitmen Kominfo Perangi Judi Online

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: