Retno Marsudi Suarakan Nasib Pilu Etnis Rohingya di Myanmar, Dunia Jangan Bungkam!
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mendesak negara-negara di dunia untuk turut serta membantu memperjuangkan nasib yang lebih baik bagi masyarakat Rohingya di Myanmar.
“Nasib masyarakat Rohingya masih belum jelas. Situasi global dan kondisi domestik di Myanmar membuat isu ini semakin kompleks dan sulit. Komitmen politik yang kuat untuk menyelesaikan isu ini adalah niscaya," tegas Retno, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (22/9/2023).
Hal itu Retno sampaikan dalam pertemuan side event bertajuk "Have they Forgotten Us? Ensuring Continued Global Solidarity with the Rohingya of Myanmar", di sela-sela High Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-78, di Amerika Serikat.
Baca Juga: Di Depan PBB, Retno Marsudi Ceritakan Cara RI Tangani Terorisme dan Radikalisme
Pada pertemuan tersebut, Retno menyampaikan dua hal yang perlu dilakukan untuk membantu para pengungsi Rohingya, yaitu:
"Pertama, mendorong adanya solusi politik. Isu Rohingya adalah isu kemanusiaan, tapi sangat politis. Oleh karenanya, satu-satunya jalan keluar untuk Rohingya ini adalah melalui solusi politik," ujar Retno.
Menurutnya, penyelesaian masalah Rohingya harus menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dari solusi krisis politik di Myanmar.
Retno menyampaikan bahwa upaya dialog nasional yang inklusif yang didorong oleh ASEAN melalui 5 Point Consensus juga harus mencakup penyelesaian bagi masyarakat Rohingya.
Terkait isu repatriasi pengungsi Rohingya, Retno menuturkan, mereka harus difasilitasi secara sukarela, aman dan bermartabat.
Selanjutnya, Retno berujar bahwa ASEAN akan terus membantu Rohingya dan ASEAN tidak akan pernah melupakan Rohingya.
Kedua, lanjut Retno, memastikan tersedianya bantuan kemanusiaan. Secara umum, rakyat Myanmar memerlukan bantuan kemanusiaan, namun bantuan untuk Rohingya paling dibutuhkan.
“Saat ini lebih dari 1 juta masyarakat Rohingya terlantar dan menjadi pengungsi, sementara mereka yang tinggal di wilayah Rakhine juga menghadapi situasi yang sangat sulit. Mereka rentan menjadi korban kejahatan terorganisir," ungkapnya.
Dengan begitu, Retno mewanti-wanti para pemimpin dunia bahwa dukungan dari dunia internasional perlu terus diperkuat.
“Saat ini, masyarakat Rohingya menangis dalam senyap. Hanya karena kita tidak bisa mendengar tangisan mereka, kita tidak boleh tinggal diam," tandasnya.
Baca Juga: Ketar-ketir Ancaman Kenaikan Air Laut, Retno Marsudi Teriakkan 3 Aksi Nyata di Depan PBB
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement