Untuk menjadikan MIKTA tetap relevan, MIKTA harus menjadi katalisator dalam mendorong kerja sama nyata, salah satunya melalui MIKTA Development Cooperation Network.
Program kerja sama pembangunan yang dapat dikembangkan meliputi capacity building pada transisi energi, best practices sharing dalam penanganan hutang bagi negara kurang berkembang.
Baca Juga: Retno Marsudi Ajak Negara Anggota PBB Putuskan 'Lingkaran Setan' TBC dan Kemiskinan
Sebagai contoh, MIKTA telah mengembangkan Joint Project untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Afrika.
Dalam pertemuan, para Menlu MIKTA sampaikan apresiasi atas keketuaan Indonesia di ASEAN dan di MIKTA, serta sepakat dengan usulan MIKTA menjadi kekuatan positif dan bridge builder.
Selain membahas mengenai peran MIKTA dalam tatanan global, pertemuan juga membahas isu-isu lainnya seperti isu transformasi digital, ketahanan pangan, keamanan siber, peran perempuan, penanganan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Pertemuan Menlu MIKTA di sela-sela SMU-78 PBB digagas oleh Indonesia, yang memegang keketuaan MIKTA tahun ini.
Baca Juga: Retno Marsudi Suarakan Nasib Pilu Etnis Rohingya di Myanmar, Dunia Jangan Bungkam!
Di bawah keketuaan Indonesia, telah dilaksanakan berbagai kegiatan dan diperoleh berbagai capaian termasuk 10 (sepuluh) joint statements di berbagai forum internasional, termasuk pada tingkat Leaders, serta terkait isu-isu kesehatan, bencana alam, HAM, perempuan, dan ketenagakerjaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement