Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Etana Perkuat Kerja Sama dengan BRIN dan UNSW

Etana Perkuat Kerja Sama dengan BRIN dan UNSW Kredit Foto: Etana
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana), menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas New South Wales (UNSW) Australia dalam pengembangan riset dan inovasi bidang kesehatan, khususnya pada teknologi mRNA.

Sebagaimana diketahui, Teknologi mRNA merupakan sebuah teknologi yang revolusioner dalam pengembangan produk biologi yang mulai dikenal luas saat pandemi COVID-19 yang lalu. 

Dengan teknologi mRNA ini, vaksin COVID-19 telah berhasil secara cepat dikembangkan, dan vaksin yang dihasilkan memiliki profil keamanan dan khasiat yang baik. 

Oleh karena itu, teknologi mRNA terus dikembangkan dalam penemuan produk-produk biologi baru, termasuk melalui kolaborasi yang dijalin antara Etana, BRIN dan UNSW.

Finance Director Etana Liauw Tek Kim mengatakan, teknologi mRNA adalah platform yang dapat disesuaikan untuk mengembangkan obat dan vaksin sebagai respons terhadap permintaan produk biofarmasi inovatif dan fleksibel yang mendesak untuk kanker, penyakit menular dan penyakit lainnya.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, BRINS Perluas Jangkauan Wilayah

“Dengan menandatangani nota kesepahaman ini, tiga pihak dapat mengembangkan terapi berbasis mRNA mulai dari merancang ide penelitian hingga produksi produk biologis dan produk vaksin di Indonesia untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam penelitian nasional dan sektor kesehatan,” ujar Liauw dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (25/9/2023).

Sementara itu, Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN R. Hendrian mengatakan, melalui dua aktivitas yaitu visiting laboratorium di PT Etana dan FGD di Kawasan KST Soekarno Cibinong, pihaknya berharap akan dapat lebih mempererat jalinan kolaborasi.

“Walaupun kemitraan tiga pihak ini baru dimulai tetapi implementasi dan manfaatnya sudah dapat dirasakan. Terutama bagi para periset di organisasi riset kesehatan dan Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan serta para pusat riset di bawahnya yaitu Pusat Riset Vaksin dan Obat, Pusat Riset Rekayasa dan Genetika,” ujar Hendrian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: