Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyiapkan Masa Depan Cerah dengan Trading Aman dan Teregulasi

Menyiapkan Masa Depan Cerah dengan Trading Aman dan Teregulasi Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Transaksi perdagangan berjangka bisa menjadi instrumen untuk menuju kebebasan finansial, syaratnya trading harus memenuhi prinsip legal, logic, and learn.

Salah seorang trader milenial, Bayu Sanjaya, mengaku dirinya tengah menjadikan kebiasaan transaksi perdagangan (trading) berjangka sebagai bagian dari gaya hidup. Ia berupaya untuk membiasakan kegiatan tersebut agar bisa dilakukan setiap hari. Alasannya, trading merupakan kegiatan berbasis pengetahuan sehingga aktivitas rutin harian perlu dilakukan agar dirinya memiliki keterampilan yang mumpuni.

“Selagi masih muda saya harus banyak belajar soal trading,” katanya kepada Warta Ekonomi di wilayah Kuningan, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Pria yang sudah menjalani kegiatan investasi keuangan sejak 12 tahun silam ini berharap jika instrumen trading berjangka bisa mempercepat tujuannya untuk mencapai kebebasan finansial. Saat ini ia menjatuhkan pilihan investasi kepada trading berjangka karena instrumen tersebut menawarkan imbal hasil tinggi.

Baca Juga: Mengenal Trading Forex dan Perbedaanya dengan Trading Saham, Apa Saja?

Meski demikian, ia menyadari jika instrumen ini memiliki risiko tinggi sehingga dirinya menggunakan uang dingin dalam melakukan aktivitas trading. Karena menggunakan uang dingin, ia menegaskan aktivitas trading tidak mengganggu hobi sehari-hari seperti hangout, travel, dan nonton di bioskop.

“Saya termasuk orang yang tak setuju kalau kegiatan investasi dibenturkan dengan hobi. Banyak orang yang baru kenal investasi terus meninggalkan hobi karena ingin pakai uang sebanyak-banyaknya untuk investasi,” tuturnya.

Ia mengisahkan, saat ini aktivitas trading bisa dilakukan secara online di mana saja dan kapan saja sehingga memberi banyak kemudahan pada seorang trader. Tidak jarang, ia memonitor pergerakan harga forex dan komoditas atau melakukan aktivitas jual beli ketika sedang berkumpul dengan teman-temannya. 

Seiring dengan berbagai kemudahan di era digital, ia menjumpai tantangan seorang trader berupa modus penipuan investasi yang semakin canggih. Misalnya, beberapa waktu lalu ada modus penipuan investasi yang dibalut dengan teknologi seperti binary option dan robot trading

“Banyak sekali kenalan saya yang tergoda ingin cepat kaya justru kehilangan uang di investasi bodong,” katanya.

Bayu mengatakan dirinya selalu memperhatikan aspek legalitas sebelum memutuskan untuk melakukan investasi. Untuk trading, ia selalu mengecek terlebih dahulu apakah perusahaan pialang berjangka memiliki izin usaha dan terdaftar di Bappebti. Ia hanya mau menaruh uang di investasi yang teregulasi dan di perusahaan yang memenuhi aspek legalitas karena tidak mau terjebak di investasi bodong.

“Di perdagangan berjangka legal kita masih ada risiko untuk loss. Kalau di investasi bodong sudah pasti kita loss. Jadi, saya selalu cek legalitas dulu sebelum melakukan investasi,” tegasnya. 

Aman dan Teregulasi

Seorang trader perlu memperhatikan aspek legalitas apabila ingin sukses dalam melakukan transaksi perdagangan berjangka. Legalitas tersebut mencakup jenis kegiatan investasi yang teregulasi maupun pialang berjangka yang memiliki izin usaha resmi dan diawasi oleh otoritas berwenang.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan Tirta Karma Senjaya mengatakan ada beberapa ciri kegiatan perdagangan berjangka teregulasi yang bisa dijadikan pedoman oleh para calon trader.

Misalnya, kegiatan perdagangan berjangka teregulasi kerap menyertakan informasi risiko berbarengan dengan potensi imbal hasil. Kemudian senantiasa menekankan informasi bahwa kinerja trading pada masa lampau tidak mencerminkan kinerja perdagangan pada masa mendatang.

“Pastikan paham sekali produk dan mekanisme perdagangan, pelajari risiko yang mungkin timbul dari trading, pantang percaya iming-iming imbal hasil tinggi dengan pendapatan tetap,” katanya.

Adapun untuk pialang berjangka legal, Tirta menyebutkan ada beberapa ciri yang bisa dijadikan pedoman seperti mengandung kata berjangka atau futures pada nama perusahaan, penyetoran margin ke rekening terpisah (segregated account) pada bank penyimpan margin yang sudah terdaftar di Bappebti, dan memiliki wakil pialang berjangka yang memiliki izin dari Bappebti.

Kemudian ciri pialang berjangka legal ialah transaksi dilaporkan ke bursa berjangka dan didaftarkan ke lembaga kliring berjangka.

“Sebaliknya ciri-ciri pialang berjangka ilegal yakni tidak memiliki izin atau legalitas dari Bappebti, tidak memiliki kantor perwakilan di Indonesia, deposit dana melalui rekening pribadi atau perusahaan di luar negeri, hingga menampilkan dokumen atau status legalitas dari regulator negara lain,” paparnya.

Tirta menambahkan, ciri-ciri lain perusahaan trading ilegal yakni menggunakan id palsu, mendompleng alamat perusahaan lain, mudah ganti domain situs web, dan pengurus atau influencer sulit diajak bertemu oleh trader.

Ia berharap para trader senantiasa memastikan izin dan legalitas pialang berjangka dari otoritas berwenang serta keaslian surat izin tersebut. Ia juga meminta trader untuk mewaspadai logo entitas ilegal yang dibuat mirip dengan logo perusahaan legal.

“Pastikan juga keuntungan logis yang ditawarkan dan bukan iming-iming tak masuk akal. Kemudian pastikan berinvestasi di jenis investasi yang sudah terdaftar dan diperdagangkan oleh perusahaan yang juga sudah terdaftar di Bappebti,” tegasnya.

Salah satu perusahaan pialang berjangka yang sudah teregulasi dan bisa menjadi pilihan ialah DCFX. Perusahaan ini diawasi oleh Bappebti dan merupakan anggota JFX, Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo), serta Kliring Berjangka Indonesia (KBI).

3 Pilar Trading

Praktisi investasi, Desmond Wira, sepakat jika aspek legal ditetapkan sebagai pilar penting untuk mencapai kesuksesan dalam bidang trading. Selain itu, ia menambahkan dua aspek lain yang perlu diperhatikan seorang trader yaitu logic dan learn.

“Ada tiga aspek yang perlu kita kuasai agar bisa sukses dalam bertrading yakni legal, logic, dan learn,” sebutnya.

Pilar pertama terkait legal, Desmond Wira mengatakan seorang trader harus memperhatikan apakah perusahaan pialang berjangka benar-benar legal atau tidak, terdaftar secara resmi atau tidak di otoritas berwenang Indonesia.

“Contoh robot trading abal-abal. Banyak masyarakat mengira jika perusahaan sudah legal, tetapi belum ada izin sama sekali. Izin mereka hanya perusahaan MLM. Kalau kita sudah tahu soal legalitas perusahaan investasi maka kita akan terhindar dari banyak penipuan,” sebutnya.

Pilar kedua terkait logic, Desmond meminta para trader untuk mengecek apakah tawaran imbal hasil masuk akal atau tidak? Seperti disebutkan sebelumnya, tawaran investasi tak masuk akal seperti imbal hasil sangat tinggi dengan pendapatan bulanan bersifat tetap. 

“Jangan-jangan penawaran terlalu indah atau too good to be true. Jadi, kita bisa filter mana yang perlu kita hindari dan mana yang tidak,” tegasnya.

Yang ketiga learn, ia mendorong para trader untuk secara mandiri melakukan riset atas trading yang dilakukan. Apabila seorang trader masih awam terkait investasi keuangan maka bisa bertanya kepada pihak yang lebih paham dengan catatan orang tersebut terbebas dari konflik kepentingan.

Desmond mengingatkan para trader untuk tidak tergoda dengan influencer keuangan yang membungkus investasi bodong melalui kemasan edukasi investasi. Ia mencontohkan kasus Jouska dan para afiliator aplikasi binary option Binomo.

“Kemudian kita harus cek layak investasi atau tidak, risiko investasi sepadan atau tidak? Risiko sesuai dengan profil investasi atau tidak?” tuturnya.

Penulis: Cahyo Prayogo

Baca Juga: Selain Trading & Staking, Investor Kripto Bisa Hasilkan Cuan dengan Lakukan Ini

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: