Usai M&A dan Raih Pendanaan Seri C, SIRCLO Incar Pertumbuhan dan Profitabilitas
Perusahaan rintisan (startup) penyedia solusi omnichannel dan e-commerce enabler berbasis di Indonesia, SIRCLO, setelah melakukan merger dengan ICUBE dan akuisisi Orami, Warung Pintar, dan Bizzy, serta meraih pendanaan Seri C, belakangan sedang mengincar pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas. Lantas, apa rencana startup ini di masa mendatang?
CEO SIRCLO, Brian Marshal menjelaskan, di tengah kondisi ekonomi yang belum pasti dan kecenderungan investasi yang cukup berubah, pihaknya melakukan penyesuaian diri. Di samping mengembangkan ekosistem e-commerce enabler, bermitra dengan perusahaan-perusahaan atau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan usaha kecil menengah (UKM), perusahaan juga tidak lagi memprioritaskan aksi korporasi.
“Makanya kalau ke depan, mungkin kami sedang tidak memprioritaskan aksi korporasi lainnya. Fokusnya lebih ke arah melihat ke dalam dan bagaimana bisa mengoptimalisasi, baik memaksimalkan pendapatan ataupun menekan biaya sedemikian rupa,” jelas Brian ketika ditemui Warta Ekonomi di Jakarta pada Jumat (13/10/2023).
Baca Juga: Petakan Ekosistem Jualan Online, SIRCLO dan Oriflame Luncurkan Waunt by Oriflame
Brian juga menjelaskan alasan perusahaan lebih banyak mengejar profitabilitas. Menurutnya, agar SIRCLO dapat berdiri di kaki sendiri dan tidak terus-menerus bergantung pada pendanaan investor.
“… sehingga kemudian kami bisa secepat mungkin sustainable, bisa berdiri di kaki sendiri tanpa banyak bergantung pada pendanaan terus menerus,” imbuhnya.
Meskipun Juni 2023 lalu, SIRCLO sempat meraih pendanaan Seri C, perusahaan ini masih terus mengembangkan ekosistemnya demi meraih tujuan “berdiri di kaki sendiri” tersebut. Namun, Brian mengakui, pendanaan tersebut selain digunakan untuk pertumbuhan perusahaan, juga untuk menutup kerugian usaha.
“Nah meruginya ini artinya kan gimana nih, ini kan perlu ada yang cover begitu kan? Uang yang diberikan dari investor tersebut kemudian meng-cover kerugian yang masih dialami tersebut,” cerita Brian serius.
Alhasil, ketika perusahaan kembali membuka diri untuk tahap pendanaan seri selanjutnya, SIRCLO justru memaksimalkan pendanaan tersebut untuk hal lain, tidak lagi untuk menutup kerugian.
Tidak hanya itu, Brian juga bercerita bahwa perusahaan akan melakukan beberapa pengembangan, termasuk pengembangan di tingkat regional, yang menurutnya, akan membutuhkan pendanaan baru lagi.
“Namun, setidaknya untuk usaha yang sudah saat ini berjalan, kerugiannya itu sekarang sudah bisa dibilang hampir nol. Sehingga kemudian, memang perusahaan bisa berdiri sendiri dan kalau pun ada pendanaan bukan untuk menutupi kerugian yang tersebut,” pungkas Brian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement